JAKARTA - Pasar saham Indonesia menunjukkan performa yang menggembirakan dengan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) yang terus menguat. Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil mempertahankan posisi sebagai salah satu pasar modal teraktif di kawasan Asia Tenggara, menempati urutan kedua setelah Thailand dalam hal nilai transaksi saham per hari. Hal ini menjadi indikator positif yang menegaskan likuiditas pasar yang sehat dan semakin meningkatnya kepercayaan investor.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman, mengungkapkan bahwa secara global, RNTH BEI berada di posisi ke-11 dalam denominasi dolar AS. Ini menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia bukan hanya berkembang pesat di tingkat regional, namun juga mulai dilirik sebagai pasar utama di kancah dunia.
Kapitalisasi Pasar dan Rekor Tertinggi
Selain dari sisi transaksi harian, kapitalisasi pasar BEI juga mencatat pertumbuhan yang signifikan. Sejak awal tahun 2025, market cap Indonesia naik hampir 10% dan kini menempati posisi ke-17 terbesar di dunia dengan nilai sebesar Rp13.555 triliun.
Puncak pencapaian tercatat pada 29 Juli, 2025, ketika BEI memecahkan rekor kapitalisasi pasar tertinggi sepanjang sejarah sebesar Rp13.781 triliun. Angka ini melampaui rekor sebelumnya yang dibuat pada September, 2024. Dengan target ambisius, BEI menargetkan bahwa pada tahun 2029-2030 kapitalisasi pasar Indonesia akan mencapai 10% dari total kapitalisasi pasar global, memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat keuangan utama di Asia.
Pergerakan IHSG dan Aktivitas Transaksi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi barometer utama kondisi pasar saham Indonesia. Pada pekan lalu, IHSG menunjukkan tren positif dengan kenaikan 6,41% hingga menembus level 7.533,39 pada Jumat, 8 Agustus, 2025. Bahkan, pada sesi pertama perdagangan Senin, 11 Agustus, 2025, IHSG kembali menguat 0,51% ke angka 7.574.
Aktivitas perdagangan pun menunjukkan peningkatan yang signifikan. Sepanjang pekan lalu, nilai transaksi harian rata-rata mencapai Rp17,08 triliun, naik 6,41% dibandingkan pekan sebelumnya. Pada sesi I hari Senin, 11 Agustus, 2025, nilai transaksi tercatat sebesar Rp8,92 triliun dengan volume perdagangan mencapai 13,22 miliar saham yang diperdagangkan dalam lebih dari satu juta kali transaksi.
Implikasi Positif bagi Pasar Modal Indonesia
Kinerja yang solid ini mencerminkan optimisme pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi Indonesia dan prospek perusahaan tercatat. Likuiditas yang tinggi membantu menciptakan pasar yang efisien serta memberikan kemudahan bagi investor dalam melakukan jual beli saham.
Selain itu, pertumbuhan kapitalisasi pasar menandakan semakin banyaknya modal yang mengalir ke pasar saham Indonesia. Hal ini tidak hanya memperkuat posisi BEI di tingkat regional, tetapi juga menambah daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi di kancah global.
Pencapaian BEI sebagai bursa dengan nilai transaksi harian tertinggi kedua di ASEAN serta pertumbuhan kapitalisasi pasar yang signifikan menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia terus berkembang dengan stabil dan dinamis. Dengan target jangka panjang yang ambisius, BEI berkomitmen memperkuat posisinya di kancah global, memberikan peluang investasi yang semakin luas dan menarik bagi para pelaku pasar.