Investasi

Investasi Sektor ESDM Semester I 2025 Tembus Tertinggi dalam Lima Tahun

Investasi Sektor ESDM Semester I 2025 Tembus Tertinggi dalam Lima Tahun
Investasi Sektor ESDM Semester I 2025 Tembus Tertinggi dalam Lima Tahun

JAKARTA - Lonjakan investasi di sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) kembali mencatat rekor. Pada paruh pertama 2025, realisasi investasi mencapai 13,9 miliar dolar AS atau setara Rp225,8 triliun (kurs Rp16.251), menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir. Peningkatan ini sekaligus menandai tren positif kinerja sektor strategis tersebut di tengah upaya hilirisasi dan transisi energi.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa capaian ini jauh melampaui realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya. “Investasi kita di Semester I 2024 itu totalnya 11,2 miliar dolar AS, kemudian di Semester I 2025 itu 13,9 miliar dolar AS,” ujar Bahlil dalam konferensi pers capaian kinerja semester I 2025 Kementerian ESDM di Jakarta, Senin.

Bila dihitung, pertumbuhan investasi mencapai sekitar 24,1 persen dibandingkan Semester I 2024, yang kala itu membukukan nilai 11,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp181,01 triliun.

Migas dan Minerba Jadi Andalan

Rincian investasi menunjukkan subsektor minyak dan gas bumi (migas) mendominasi, dengan realisasi sebesar 8,1 miliar dolar AS atau Rp131,63 triliun. Posisi kedua ditempati subsektor mineral dan batu bara (minerba) dengan 3,1 miliar dolar AS atau Rp50,38 triliun.

Di urutan berikutnya adalah subsektor listrik yang menyumbang 1,9 miliar dolar AS (Rp30,88 triliun), dan subsektor energi baru, terbarukan, dan konservasi energi (EBTKE) senilai 0,8 miliar dolar AS (Rp13 triliun).

“Ini kebanyakan adalah di sektor minerba dan migas, investasi kita,” jelas Bahlil, menegaskan dominasi dua subsektor tersebut dalam peta investasi semester pertama 2025.

Dorongan dari Penanaman Modal Asing dan Dalam Negeri

Dari perspektif nasional, data Kementerian Investasi dan BKPM menunjukkan realisasi investasi triwulan II 2025 mencapai Rp477,7 triliun. Angka ini mencerminkan peran signifikan penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) dalam menggerakkan perekonomian.

Kontribusi PMA di triwulan II tercatat sebesar Rp202,2 triliun, sementara PMDN mencapai Rp275,5 triliun. Investasi di wilayah Jawa mencapai Rp237,5 triliun, sedangkan di luar Jawa lebih tinggi, yakni Rp240,2 triliun. Perkembangan ini menunjukkan adanya pemerataan aliran investasi, termasuk ke daerah-daerah di luar pusat ekonomi utama.

Dari sisi asal negara, lima besar realisasi investasi PMA triwulan II 2025 didominasi oleh Singapura sebesar 4,2 miliar dolar AS, disusul Hong Kong 2,3 miliar dolar AS, Republik Rakyat Tiongkok 1,8 miliar dolar AS, Amerika Serikat 0,8 miliar dolar AS, dan Malaysia 0,7 miliar dolar AS.

Tak hanya memberikan dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi, investasi pada periode ini juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Sepanjang triwulan II 2025, tercatat 665.764 orang mendapatkan pekerjaan dari realisasi investasi yang masuk.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index