JAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, menginisiasi langkah strategis dengan mengusulkan Yogyakarta International Airport (YIA) sebagai titik transit penerbangan dari Australia menuju berbagai destinasi di Asia Tenggara. Usulan ini disampaikan dalam pertemuan khusus dengan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Roderick Brazier, yang berlangsung di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin, 11 Agustus 2025.
Sultan HB X menilai bahwa posisi YIA yang memiliki fasilitas lengkap dan lokasi yang strategis sangat cocok untuk mendukung peran baru sebagai hub transit internasional. Hal ini dinilai akan memperkuat konektivitas wilayah serta membuka peluang baru dalam sektor pariwisata dan ekonomi di DIY.
"Pengembangan YIA sebagai titik transit akan sangat memudahkan wisatawan Australia yang ingin berkunjung ke Yogyakarta dan sekitarnya, sekaligus memperluas jaringan penerbangan internasional," ujarnya.
Respons Positif dan Potensi Ekonomi Yogyakarta
Duta Besar Australia menyambut hangat usulan tersebut dan berkomitmen untuk menjajaki kemungkinan kerja sama antara maskapai-maskapai Australia dan pengelola YIA guna mewujudkan rencana ini. Kerja sama tersebut diharapkan mampu memperluas akses dan mempermudah mobilitas penumpang dari dan ke kawasan Asia Tenggara melalui Yogyakarta.
Jika rencana ini terealisasi, akan ada dampak positif yang signifikan terhadap sektor pariwisata dan perekonomian DIY. Meningkatnya jumlah wisatawan dari Australia tidak hanya akan mengangkat profil Yogyakarta sebagai destinasi wisata unggulan, tetapi juga memberikan multiplier effect bagi bisnis lokal dan sektor jasa terkait.
YIA berpotensi menjadi hub penerbangan internasional yang menghubungkan Australia dengan destinasi utama di Asia Tenggara, memperkuat posisi strategis Yogyakarta di peta penerbangan global.
Sinergi Pemerintah dan Stakeholder
Pemerintah DIY bersama berbagai pihak terkait terus berkoordinasi untuk mengakselerasi realisasi usulan ini. Upaya tersebut meliputi pengembangan infrastruktur bandara, peningkatan kualitas layanan, dan pembentukan kemitraan strategis dengan maskapai penerbangan internasional.
Sultan HB X menegaskan bahwa menjadikan YIA sebagai pintu gerbang internasional adalah bagian dari visi besar untuk memajukan pariwisata serta memperkuat ekonomi regional melalui peningkatan konektivitas transportasi udara.
Dengan langkah ini, Yogyakarta diharapkan tidak hanya menjadi tujuan wisata, tetapi juga pusat transit yang efisien dan berkelas internasional, membuka kesempatan baru bagi pengembangan ekonomi kreatif dan investasi di DIY.
Langkah yang diinisiasi oleh Sultan HB X menunjukkan komitmen serius DIY dalam memanfaatkan potensi YIA sebagai simpul penting dalam jaringan penerbangan internasional, khususnya yang menghubungkan Australia dan Asia Tenggara. Dukungan dari Pemerintah Australia menambah optimisme bahwa kerja sama bilateral di sektor transportasi dan pariwisata dapat semakin diperkuat demi kemajuan bersama.
Dengan momentum ini, Yogyakarta berpeluang menjadi pusat transit penting yang mendukung pertumbuhan pariwisata dan ekonomi di wilayahnya, sekaligus memperluas akses internasional secara signifikan.