JAKARTA - Perjalanan laut antara Lombok dan Bali melalui jalur penyeberangan Lembar–Padangbai menjadi salah satu rute transportasi vital di kawasan timur Indonesia. Rute ini bukan hanya menghubungkan dua pulau besar, tetapi juga menjadi jalur distribusi logistik sekaligus akses utama wisatawan yang keluar masuk Lombok maupun Bali.
Pelayanan penyeberangan di lintas ini beroperasi penuh selama 24 jam. Setiap harinya, ada 13 kapal feri yang melayani pelayaran bolak-balik dari Pelabuhan Lembar di Lombok Barat menuju Pelabuhan Padangbai di Karangasem, Bali. Dengan panjang lintasan sekitar 38 mil laut, waktu tempuh perjalanan rata-rata mencapai 4 jam 30 menit.
Untuk memastikan kenyamanan dan kelancaran arus transportasi, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II NTB melalui Satuan Pelayanan (Satpel) Penyeberangan Lembar mengumumkan jadwal terbaru serta harga tiket resmi pada Senin, 18 Agustus 2025. Jadwal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu menyesuaikan kondisi operasional kapal dan cuaca di laut.
Jadwal Kapal Penyeberangan Lembar–Padangbai
Bagi penumpang yang berangkat dari Lombok menuju Bali, layanan dari Pelabuhan Lembar tersedia sejak tengah malam hingga menjelang tengah malam berikutnya. Berikut rincian jadwal penyeberangan pada Senin, 18 Agustus 2025:
Pukul 00:00 – KMP Nawasena
Pukul 01:30 – KMP Sindu Tritama diganti KMP Surya 777
Pukul 04:00 – KMP Munic 1
Pukul 06:30 – KMP Dharma Ferry VIII
Pukul 09:00 – KMP Gemilang VIII
Pukul 11:30 – KMP Parama Kalyani
Pukul 13:30 – KMP PBK Muryati
Pukul 15:00 – KMP Shita Giri Nusa
Pukul 16:30 – KMP Salindo Mutiara I
Pukul 18:00 – KMP Surya 777
Pukul 19:30 – KMP Rhama Giri Nusa
Pukul 21:00 – KMP Gading Nusantara
Pukul 22:30 – KMP Putri Yasmin
Dengan frekuensi ini, masyarakat memiliki banyak pilihan waktu keberangkatan sesuai kebutuhan.
Jadwal Kapal Penyeberangan Padangbai–Lembar
Sementara itu, penumpang yang berangkat dari Bali menuju Lombok melalui Pelabuhan Padangbai juga dilayani dengan jumlah armada yang sama, yakni 13 kapal feri per hari. Jarak tempuh perjalanan tetap sekitar 4 jam 30 menit.
Adapun jadwal penyeberangan dari Padangbai menuju Lembar pada Senin, 18 Agustus 2025 adalah sebagai berikut:
Pukul 00:00 – KMP Sindu Dwitama
Pukul 01:30 – KMP Portlink II
Pukul 04:00 – KMP Wihan Bahari
Pukul 06:30 – KMP Gerbang Samudra 3
Pukul 09:00 – KMP Nawasena
Pukul 11:30 – KMP Sindu Tritama diganti KMP Surya 777
Pukul 13:30 – KMP Munic 1
Pukul 15:00 – KMP Dharma Ferry VIII
Pukul 16:30 – KMP Gemilang VIII
Pukul 18:00 – KMP Parama Kalyani
Pukul 19:30 – KMP PBK Muryati
Pukul 21:00 – KMP Shita Giri Nusa
Pukul 22:30 – KMP Salindo Mutiara I
Dengan jadwal reguler ini, penumpang yang melakukan perjalanan antar-pulau dapat merencanakan keberangkatan lebih fleksibel tanpa harus khawatir kehabisan kapal.
Rincian Harga Tiket Kapal Penyeberangan
Selain jadwal, BPTD juga menetapkan harga tiket penyeberangan baik untuk penumpang maupun kendaraan. Tarif yang berlaku pada lintas Padangbai–Lembar adalah sebagai berikut:
1. Penumpang:
Bayi: Rp6.100
Dewasa: Rp65.300
2. Kendaraan:
Golongan I: Rp81.600
Golongan II: Rp169.400
Golongan III: Rp329.600
Golongan IV
Kendaraan Penumpang: Rp1.184.100
Kendaraan Barang: Rp1.116.200
Golongan V
Kendaraan Penumpang: Rp2.251.300
Kendaraan Barang: Rp1.887.500
Golongan VI
Kendaraan Penumpang: Rp4.030.000
Kendaraan Barang: Rp3.160.200
Golongan VII: Rp4.059.800
Golongan VIII: Rp5.699.800
Golongan IX: Rp8.265.800
Tarif ini menyesuaikan jenis kendaraan yang diangkut, mulai dari kendaraan kecil hingga truk besar pengangkut barang. Dengan begitu, jalur penyeberangan Lembar–Padangbai bukan hanya melayani mobilitas penumpang, tetapi juga menjadi jalur distribusi logistik yang penting.
Penyeberangan sebagai Nadi Mobilitas Lombok–Bali
Jalur laut antara Lombok dan Bali ini tidak hanya berperan sebagai sarana transportasi, tetapi juga menjadi urat nadi perekonomian. Arus wisatawan mancanegara maupun domestik yang silih berganti, ditambah pergerakan barang dan kebutuhan logistik, membuat pelayaran 24 jam ini sangat vital.
Fleksibilitas jadwal keberangkatan yang cukup rapat setiap hari memungkinkan masyarakat menyesuaikan perjalanan sesuai agenda. Sementara tarif resmi yang dipublikasikan memberikan kepastian biaya, baik untuk penumpang perorangan maupun pengusaha transportasi barang.
Dengan kapasitas layanan yang terus dijaga, jalur penyeberangan ini diharapkan tetap menjadi jembatan utama yang menghubungkan dua destinasi pariwisata unggulan Indonesia.