JAKARTA - Lampung semakin memperkuat konektivitas antarwilayah melalui pembangunan Jembatan Lawang Agung, sebuah proyek vital yang dibiayai dari Bonus Produksi energi panas bumi. Pembangunan jembatan ini dimulai pada 2 September 2025 di Kecamatan Ulubelu, yang menghubungkan Kabupaten Tanggamus dengan Kabupaten Lampung Barat melalui akses Pekon Ulu Semong dan Petai Kayu.
Peletakan batu pertama dilakukan oleh Bupati Tanggamus, Moh. Saleh Asnawi, dalam sebuah prosesi yang dihadiri oleh jajaran Forkopimda, anggota DPRD, perwakilan Pemkab Tanggamus, manajemen Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Ulubelu, serta pihak pelaksana pembangunan. Kehadiran berbagai pihak mencerminkan sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dalam mendorong pembangunan berbasis energi berkelanjutan.
Bonus Produksi Panas Bumi untuk Masyarakat
Dana Bonus Produksi panas bumi adalah bagian dari penerimaan negara yang didistribusikan kembali ke daerah penghasil energi panas bumi. Tujuan utamanya adalah agar manfaat proyek energi berkelanjutan dapat langsung dirasakan oleh masyarakat sekitar.
Agung Galunggung, Pjs. General Manager PGE Area Ulubelu, menjelaskan bahwa pembangunan jembatan ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas, memperlancar perekonomian masyarakat, dan mempercepat pembangunan daerah. Dengan infrastruktur baru ini, masyarakat di wilayah terdampak akan memiliki jalur transportasi lebih mudah untuk mobilitas sehari-hari, distribusi hasil pertanian, hingga akses layanan publik.
“Jembatan Lawang Agung bukan hanya sekadar proyek fisik, tetapi juga simbol bagaimana energi berkelanjutan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan pembangunan lokal,” ujar Agung.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Jembatan ini diproyeksikan menjadi penghubung strategis antarwilayah yang selama ini mengalami keterbatasan akses. Peningkatan konektivitas diyakini akan membuka peluang ekonomi baru, termasuk distribusi hasil pertanian, perdagangan lokal, hingga sektor pariwisata.
Pembangunan jembatan juga mencerminkan pentingnya kolaborasi antara perusahaan energi, pemerintah, dan masyarakat. Dengan dana Bonus Produksi panas bumi, PGE Area Ulubelu tidak hanya menjalankan proyek energi berkelanjutan, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan infrastruktur yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat.
Lebih lanjut, inisiatif ini sejalan dengan misi pembangunan berkelanjutan yang menekankan manfaat sosial dan ekonomi dari energi bersih. Dana yang biasanya digunakan untuk pengembangan internal proyek kini diarahkan untuk kebutuhan infrastruktur publik, menegaskan bahwa keberadaan proyek energi tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi, tetapi juga mendorong pembangunan lokal.
Proyeksi dan Harapan ke Depan
Jembatan Lawang Agung diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat konektivitas Kabupaten Tanggamus. Dengan akses baru ini, perjalanan antarwilayah menjadi lebih cepat dan aman, mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Selain itu, proyek ini menjadi contoh nyata bagaimana penerimaan dari energi berkelanjutan dapat dikembalikan ke masyarakat. Hal ini diharapkan mendorong keterlibatan lebih luas dari masyarakat dalam mendukung proyek energi bersih, serta memperkuat kesadaran akan pentingnya pengelolaan sumber daya energi secara berkelanjutan.
Agung menambahkan, pembangunan jembatan juga mendorong investasi dan peluang usaha baru di sekitar wilayah proyek. Infrastruktur yang lebih baik akan meningkatkan mobilitas, mempermudah distribusi logistik, dan membuka akses ke pasar yang lebih luas.
“Dengan adanya jembatan ini, diharapkan aktivitas ekonomi masyarakat menjadi lebih efisien, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tuturnya.
Sinergi untuk Pembangunan Berkelanjutan
Proyek ini menjadi contoh konkret bagaimana sinergi antara sektor energi, pemerintah daerah, dan masyarakat dapat menghasilkan dampak positif bagi pembangunan daerah. Bonus Produksi panas bumi tidak hanya menjadi sumber dana, tetapi juga menjadi alat untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Ke depan, pembangunan infrastruktur seperti Jembatan Lawang Agung diharapkan dapat direplikasi di wilayah-wilayah lain yang juga menjadi penghasil energi panas bumi. Hal ini membuka peluang untuk memperluas manfaat ekonomi dan sosial dari proyek energi bersih ke lebih banyak masyarakat.
Dengan dukungan berbagai pihak dan pengelolaan dana yang tepat, proyek ini membuktikan bahwa energi berkelanjutan dapat memberi kontribusi lebih dari sekadar listrik, tetapi juga memperkuat fondasi pembangunan daerah, membuka akses ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara nyata.