JAKARTA – PT Pembangunan Perumahan (PTPP) menyatakan dukungannya terhadap pembentukan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), menempatkannya sebagai langkah strategis dalam memperkuat ekonomi Indonesia menuju visi jangka panjang Indonesia Emas 2045. Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo menekankan pentingnya peran Danantara dalam membangun ekosistem ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan di tanah air.

"Dengan adanya konsolidasi kekuatan ekonomi nasional, Indonesia akan lebih siap menghadapi tantangan global sekaligus mewujudkan Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, PTPP siap berkomitmen dan bersinergi," ujar Joko.

Danantara lahir dari inisiatif strategis yang ditujukan untuk mengoptimalkan pengelolaan aset negara, mempercepat hilirisasi industri, serta memperkuat ketahanan pangan nasional. Joko menjelaskan bahwa dengan mengonsolidasikan kekuatan ekonomi yang dimiliki Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Danantara berperan sebagai penggerak utama transformasi Indonesia menuju visi besar tersebut.

"Dalam upaya memperkuat kemandirian ekonomi nasional, Danantara resmi dibentuk sebagai katalisator utama bagi pertumbuhan dan industrialisasi Indonesia," lanjut Joko.

Kemandirian Ekonomi dan Inspirasi Soekarno

Joko menyebut bahwa kehadiran Danantara terinspirasi dari semangat Presiden Soekarno, yang menekankan pentingnya keberanian bangsa untuk mengambil nasibnya sendiri. Menurut Joko, tujuan dari pembentukan Danantara adalah untuk memastikan Indonesia dapat berdiri di atas kaki sendiri.

"Danantara merupakan gabungan dari tiga kata, Daya Anagata Nusantara, yang berarti Kekuatan Masa Depan Indonesia," jelasnya, menambahkan bahwa entitas ini berkomitmen mengkonsolidasikan seluruh kekuatan ekonomi BUMN.

Hal ini sejalan dengan strategi besar yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto. "Langkah ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan aset negara serta mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional," ucap Joko.

Optimalisasi Sumber Daya dan Ketahanan Pangan

Salah satu misi utama dari Danantara adalah memastikan hilirisasi sumber daya alam berjalan lebih efektif. "Indonesia tidak hanya menjadi negara pengekspor bahan mentah, tetapi juga mengolah dan memanfaatkannya demi kemakmuran rakyat," katanya. Strategi ini diharapkan dapat menciptakan nilai tambah bagi ekonomi nasional sekaligus memperkuat daya saing industri dalam negeri.

Tidak hanya fokus pada hilirisasi sumber daya alam, Danantara juga memiliki komitmen kuat dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Mengingat pertumbuhan populasi yang pesat, Joko menekankan pentingnya mencapai swasembada beras, gula, dan produksi biofuel sebagai langkah strategis ke depan.

"Danantara bukan sekadar entitas bisnis, tetapi juga pilar utama dalam membangun ekosistem ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan," jelas Joko, menutup pernyataannya.

Dengan kehadiran Danantara, diharapkan bahwa ekonomi Indonesia dapat lebih berdaya saing dan berdaya tahan. Ketahanan ini diharapkan bisa menjadi kunci menuju pencapaian Indonesia Emas 2045, sebuah visi untuk menciptakan Indonesia yang lebih sejahtera dan berpengaruh di kancah global.

Pembentukan Danantara menandai langkah baru dalam perjalanan Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan, dengan memanfaatkan potensi penuh yang dimiliki oleh bangsa. Sinergi antara PTPP dan Danantara diharapkan dapat menjadi role model untuk kerjasama serupa di berbagai sektor lainnya di tanah air.