Sri Mulyani

Sri Mulyani Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh Positif di Kuartal I 2025

Sri Mulyani Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh Positif di Kuartal I 2025
Sri Mulyani Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh Positif di Kuartal I 2025

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis bahwa ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh kuat pada kuartal I 2025. Keyakinan ini didasarkan pada tiga faktor utama yang menjadi pendorong pertumbuhan, yakni konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor.  

“Kami menganggap tiga komponen yang sangat penting, yaitu konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor. Itu tiga-tiganya cukup vibrant, cukup bagus,” ungkap Sri Mulyani dalam Konferensi Pers di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu, Jakarta Selatan.

Konsumsi Rumah Tangga Tetap Stabil  

Salah satu faktor yang menjaga pertumbuhan ekonomi adalah konsumsi rumah tangga yang tetap stabil. Sri Mulyani menjelaskan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai langkah strategis untuk menjaga daya beli masyarakat, termasuk menekan inflasi dengan menurunkan harga-harga barang dan jasa yang bersinggungan langsung dengan masyarakat.  

Misalnya, pemerintah memberikan diskon tarif listrik sebesar 50 persen selama dua bulan pertama 2025. Selain itu, terdapat penurunan harga tiket pesawat menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah.  

“Ini diharapkan menjaga konsumsi rumah tangga karena daya belinya terjaga dengan harga yang relatif stabil,” ujar Sri Mulyani.  

Investasi Tetap Positif  

Selain konsumsi rumah tangga, faktor investasi juga menjadi penopang pertumbuhan ekonomi. Sri Mulyani menyoroti data Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur yang mencapai level 53,6 pada Februari 2025. Angka ini menunjukkan bahwa sektor industri masih dalam tahap ekspansi setelah sebelumnya mengalami kontraksi.  

“Dengan PMI yang naik, ekspansif, kita berharap ini juga akan positif. Credit growth masih cukup bagus dan kita berharap dalam hal ini kegiatan, terutama sektor manufaktur dan ekspansi di bidang pangan, bisa menciptakan investasi-investasi baru,” jelasnya.  

Indeks PMI yang berada di atas level 50 menandakan bahwa aktivitas industri tetap bergairah dan mencerminkan optimisme pelaku usaha terhadap prospek ekonomi nasional.  

Ekspor Tetap Kuat  

Di sisi lain, ekspor Indonesia juga masih menunjukkan kinerja yang solid. Sri Mulyani menyoroti data surplus neraca perdagangan Indonesia yang telah berlangsung selama 58 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Hal ini menunjukkan bahwa daya saing produk ekspor nasional tetap tinggi di tengah dinamika ekonomi global.  

“Kita berharap dengan itu, growth (pertumbuhan ekonomi) di kuartal I akan tetap terjaga. Dan ini tentu akan kita jaga terus sampai akhir tahun (2025),” tegasnya.  

Optimisme Sri Mulyani terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sejalan dengan berbagai indikator makroekonomi yang terus menunjukkan tren positif. Pemerintah pun berkomitmen untuk menjaga momentum pertumbuhan ini dengan berbagai kebijakan yang mendukung stabilitas ekonomi nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index