JAKARTA – Penggunaan mobil listrik di Pulau Kalimantan mengalami lonjakan signifikan pada 2024. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa pemakaian kendaraan listrik di wilayah tersebut meningkat 650 persen dibanding tahun sebelumnya.
“Tingkat pemakaian mobil listrik di Kalimantan meningkat berdasarkan catatan penggunaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Pada 2023, hanya terealisasi 32 SPKLU, sementara pada 2024 jumlahnya melonjak menjadi 209 SPKLU,” ujar Bahlil saat meninjau pasokan dan keandalan listrik di PLN ULP Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Selain peningkatan jumlah SPKLU, transaksi pengisian daya kendaraan listrik juga mengalami kenaikan drastis. Bahlil menyebutkan bahwa pada 2024, jumlah transaksi di SPKLU tercatat sebanyak 700 kali, dan diproyeksikan meningkat 500 persen menjadi 3.500 transaksi pada 2025.
“Tren pemudik yang menggunakan mobil listrik di Kalimantan juga meningkat pesat, naik 500 persen dari 203 pemudik pada 2024 menjadi 1.015 pemudik pada 2025,” tambahnya.
PLN Perluas Infrastruktur SPKLU
Guna mengakomodasi peningkatan penggunaan kendaraan listrik, PLN terus memperluas jaringan SPKLU di Kalimantan. Menteri Bahlil mengungkapkan bahwa PLN membangun pangkalan SPKLU dengan jarak rata-rata 40 kilometer antar lokasi guna memastikan pengguna kendaraan listrik tidak kesulitan mengisi daya.
“PLN telah menyiapkan 1.338 petugas yang berjaga untuk memberikan layanan kepada masyarakat pengguna mobil listrik, terutama selama momen libur panjang seperti Lebaran,” jelasnya.
Berdasarkan data PLN, saat ini terdapat 209 unit SPKLU yang tersebar di 167 lokasi di seluruh Kalimantan, dengan rincian:
• Kalimantan Selatan: 51 unit di 30 lokasi
• Kalimantan Tengah: 25 unit di 19 lokasi
• Kalimantan Barat: 52 unit di 50 lokasi
• Kalimantan Timur: 74 unit di 62 lokasi
• Kalimantan Utara: 7 unit di 6 lokasi
Untuk mendukung kenyamanan pengguna, PLN juga mengoptimalkan aplikasi PLN Mobile yang memungkinkan masyarakat dengan kendaraan listrik untuk menemukan lokasi SPKLU terdekat dan mendapatkan bantuan teknis jika terjadi kendala.
“Keberadaan SPKLU ini memudahkan masyarakat dalam perjalanan jauh dan dekat. Jika ada kendala, semuanya bisa diselesaikan lewat aplikasi. Yang pasti, ini sangat membantu, terutama saat momen hari raya keagamaan,” kata Bahlil.
Selain meninjau infrastruktur kelistrikan, kunjungan kerja Menteri ESDM di Kalimantan Selatan juga mencakup pengecekan pasokan dan kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi masyarakat umum dan nelayan, ketersediaan LPG 3 kilogram bersubsidi, serta kesiapan pasokan listrik menjelang Hari Raya Idulfitri.