PLN

PLN Power Berhasil Uji Coba PLTU Berbahan Bakar Green Ammonia, Langkah Nyata Menuju Net Zero Emission dan Net Energi Bersih

PLN Power Berhasil Uji Coba PLTU Berbahan Bakar Green Ammonia, Langkah Nyata Menuju Net Zero Emission dan Net Energi Bersih
PLN Power Berhasil Uji Coba PLTU Berbahan Bakar Green Ammonia, Langkah Nyata Menuju Net Zero Emission dan Net Energi Bersih

JAKARTA - Dalam upaya mewujudkan energi ramah lingkungan, PLN Indonesia Power (PLN IP) berhasil melaksanakan uji coba pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar green ammonia, yang merupakan hasil konversi dari green hydrogen. Pengujian ini dilaksanakan di PLTU Labuan 2 x 300 Megawatt dan merupakan tonggak sejarah bagi Indonesia dalam penerapan teknologi energi bersih. Keberhasilan uji coba ammonia cofiring sebesar 3 persen dengan penggunaan 50 ton ammonia selama 8 jam ini berpotensi mengurangi emisi karbon hingga 70.640,64 ton CO? per tahun, sekaligus mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Kolaborasi Strategis untuk Transisi Energi Bersih

Pengujian ammonia cofiring di PLTU Labuan ini merupakan hasil kerjasama antara PLN Indonesia Power, Pupuk Kujang, dan IHI Corporation. Teknologi yang diterapkan ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil seperti batubara, dengan menggantinya secara bertahap dengan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Green ammonia, yang diproduksi dari green hydrogen, menjadi alternatif yang menjanjikan dalam mengurangi emisi karbon dan mendukung transisi energi yang lebih bersih.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eniya Listiani Dewi, menyampaikan apresiasi terhadap kerjasama antara PLN Indonesia Power, Pupuk Kujang, dan IHI Corporation dalam pengembangan ammonia cofiring di PLTU. Eniya menyebut bahwa kolaborasi ini sejalan dengan Strategi Hidrogen Nasional (SHN) serta Roadmap Hidrogen dan Amonia Nasional (RHAN) Kementerian ESDM yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon di sektor pembangkit listrik tenaga uap yang masih mengandalkan batubara.

"Kolaborasi antara PLN Indonesia Power, Pupuk Kujang, dan IHI Corporation dalam menerapkan ammonia cofiring di PLTU ini menjadi bagian penting dalam upaya penurunan emisi di pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batubara. Inisiatif ini juga selaras dengan konsep pengembangan hidrogen dan amonia yang kami dukung di Kementerian ESDM," kata Eniya Listiani Dewi.

Sektor Ketenagalistrikan Indonesia: Penggerak Utama Transisi Energi

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu, menekankan bahwa sektor ketenagalistrikan berperan krusial dalam mendorong kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui penyediaan listrik yang andal, berkualitas, dan terjangkau. Menurut Jisman, transisi energi menuju Net Zero Emission pada 2060 sangat tergantung pada langkah-langkah yang diambil oleh sektor ketenagalistrikan. Salah satu program yang diterapkan adalah pengurangan emisi melalui penerapan biomass cofiring dan ammonia cofiring di pembangkit listrik, seperti yang dilakukan di PLTU Labuan.

"Sebagai bagian dari komitmen Indonesia untuk mencapai transisi energi dan target Net Zero Emission pada 2060, kami telah merancang Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) dengan peta jalan yang jelas dan terukur. Salah satu langkah penting dalam mencapai transisi energi ini adalah penerapan biomass cofiring dan ammonia cofiring di PLTU untuk mengurangi emisi secara bertahap," ujar Jisman P. Hutajulu.

PLTU Labuan: Langkah Kecil Menuju Langkah Besar dalam Transisi Energi Indonesia

Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero), Hartanto Wibowo, mengungkapkan bahwa uji coba ammonia cofiring di PLTU Labuan merupakan pencapaian penting dalam perjalanan Indonesia menuju transisi energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Ia membandingkan langkah ini dengan ucapan terkenal Neil Armstrong, "One small step for man, one giant leap for mankind," yang merujuk pada momen bersejarah manusia pertama kali menginjakkan kaki di bulan.

"Hari ini, kita bisa mengatakan, One small step for PLN, one giant step for Indonesia. Penerapan ammonia cofiring di PLTU Labuan adalah langkah kecil yang akan terus ditingkatkan untuk memberikan dampak besar dalam transisi energi di Indonesia. Ini adalah sebuah pencapaian bersejarah yang menjadi simbol kolaborasi luar biasa antara berbagai pihak," ungkap Hartanto Wibowo.

Pengurangan Emisi Karbon dan Dampak Positif Bagi Lingkungan

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa uji coba ammonia cofiring sebesar 3 persen di PLTU Labuan memiliki dampak signifikan dalam mengurangi emisi karbon. Selama pengujian, PLTU Labuan berhasil mengurangi penggunaan batubara sebanyak 4,5 ton per jam, yang berpotensi mengurangi emisi CO? sebesar 9,45 ton CO? per jam. Dalam setahun, pengurangan emisi CO? dapat mencapai 70.640,64 ton, yang setara dengan penanaman sekitar 70.000 pohon.

"Dari uji coba cofiring ammonia sebesar 3 persen ini, kami dapat mengurangi penggunaan batubara sebanyak 4,5 ton per jam dan mengurangi emisi CO? sebanyak 9,45 ton CO? per jam. Ini berpotensi mengurangi 70.640,64 ton CO? per tahun, yang setara dengan menanam sekitar 70.000 pohon," ujar Edwin Nugraha Putra.

Dukungan Internasional untuk Proyek Transisi Energi Indonesia

Deputy Commissioner for International Affairs Agency for Natural Resources and Energy, Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) Jepang, Masanori Tsuruda, juga hadir dalam acara tersebut dan memberikan dukungan penuh terhadap proyek ini. Masanori menyatakan bahwa Pemerintah Jepang sangat berkomitmen untuk mendukung upaya Indonesia dalam melakukan transisi energi, dan berharap proyek ini dapat menjadi contoh bagi negara-negara anggota Asia Zero Emission Community (AZEC).

"Saya sangat senang melihat bahwa proyek ini berjalan dengan baik dan menunjukkan kemajuan yang signifikan. Negara-negara anggota AZEC memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai dekarbonisasi, pertumbuhan ekonomi, dan keamanan energi secara bersamaan. Kami berharap proyek ini menjadi contoh yang baik bagi negara-negara AZEC lainnya," kata Masanori Tsuruda.

Pemanfaatan Green Ammonia: Inovasi dalam Pengurangan Emisi

Dalam proyek ini, Pupuk Kujang berperan sebagai produsen green ammonia, dengan bahan baku green hydrogen yang diperoleh dari unit hydrogen plant milik PLN Indonesia Power. IHI Corporation berperan sebagai penyedia teknologi ammonia burner, sementara PLN Indonesia Power bertindak sebagai pemilik aset dari PLTU. Kolaborasi ini diharapkan menjadi model bagi pengembangan teknologi energi terbarukan di Indonesia, yang dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mendukung upaya global untuk mengatasi perubahan iklim.

PLN Indonesia Power berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi terhadap transisi energi yang lebih bersih di Indonesia. Dengan mengoptimalkan pemanfaatan green ammonia, perusahaan ini bertekad untuk mendukung visi Presiden Republik Indonesia dalam mewujudkan swasembada energi dengan energi terbarukan.

Penutupan: Masa Depan Energi Bersih di Indonesia

Keberhasilan uji coba ammonia cofiring ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk mengurangi jejak karbon dan bergerak menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan. PLN Indonesia Power terus berupaya memberikan solusi energi terbarukan yang ramah lingkungan, serta mendukung upaya pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060. Dengan inovasi-inovasi seperti ini, Indonesia semakin dekat untuk mewujudkan masa depan energi yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index