JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melakukan rotasi jabatan strategis dengan menunjuk Ibrahim sebagai Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur menggantikan Erwin Gunawan Hutapea. Serah terima jabatan ini merupakan bagian dari langkah transformasi kelembagaan dan penguatan sumber daya manusia yang tengah dijalankan oleh bank sentral.
Pengangkatan Ibrahim didasarkan pada Lampiran Siaran Pers BI Nomor 27/73/DKom tertanggal 11 April 2025. Pelantikan resmi dilakukan langsung oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, pada hari yang sama di Jakarta.
Erwin Gunawan Hutapea yang sebelumnya memimpin BI Jatim kini mendapatkan amanah baru sebagai Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia. Dalam perannya di Jawa Timur, Erwin dikenal aktif membangun sinergi lintas sektor serta mendorong inovasi untuk memperkuat perekonomian daerah.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa rotasi pimpinan ini merupakan bagian dari agenda strategis transformasi internal BI yang berkelanjutan.
“Pelantikan pemimpin satuan kerja ini bertujuan memperkuat efektivitas pelaksanaan tugas Bank Indonesia, serta mendorong pencapaian visi menjadi bank sentral digital terdepan dengan tata kelola yang kuat, dan mampu memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian nasional,” ujar Ramdan.
Erwin meninggalkan jejak positif selama memimpin BI Jatim. Ia mendorong penguatan ekosistem ekonomi digital, memperluas inklusi keuangan, serta meningkatkan kontribusi sektor UMKM dan ekonomi syariah. Ia juga dikenal aktif dalam mendukung pengendalian inflasi melalui sinergi dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya.
Sementara itu, sosok Ibrahim yang kini dipercaya memimpin BI Jatim bukanlah wajah baru dalam jajaran pimpinan strategis Bank Indonesia. Sebelum ditugaskan ke Jawa Timur, ia menjabat sebagai Kepala Perwakilan BI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan dikenal berhasil menjalin kolaborasi multisektor untuk memperkuat stabilitas ekonomi regional.
Selama masa tugasnya di Yogyakarta, Ibrahim menunjukkan kepemimpinan progresif dalam penguatan fungsi BI di daerah, termasuk mendorong pengembangan sistem pembayaran digital, menjaga kestabilan harga, serta memperluas peran BI dalam pemberdayaan ekonomi lokal.
Dengan bekal tersebut, diharapkan kehadiran Ibrahim mampu melanjutkan momentum yang telah dibangun pendahulunya sekaligus membawa inovasi baru dalam menjawab tantangan ekonomi Jawa Timur ke depan.
“Transformasi kepemimpinan ini menunjukkan bahwa Bank Indonesia terus melakukan regenerasi dan peningkatan kapasitas SDM secara dinamis. Ini selaras dengan semangat untuk menjadi bank sentral terbaik di antara negara emerging markets,” kata Ramdan.
Bank Indonesia menilai bahwa peran perwakilan daerah sangat strategis dalam mendukung stabilitas ekonomi nasional. Maka dari itu, proses rotasi dan penempatan pimpinan satuan kerja dilakukan secara selektif untuk menjamin keberlanjutan program dan adaptasi terhadap tantangan global yang terus berkembang.
Langkah penguatan struktur organisasi ini menjadi bagian dari strategi besar BI untuk memperkuat tata kelola, percepatan transformasi digital, serta peningkatan kontribusi nyata terhadap pembangunan ekonomi nasional dan daerah.
Dengan kehadiran Ibrahim di Jawa Timur, Bank Indonesia berharap peran institusi ini akan semakin relevan dan berdampak, terutama dalam hal pengendalian inflasi daerah, pendalaman pasar keuangan, penguatan UMKM, serta integrasi layanan keuangan digital.