JAKARTA - Kabar menggembirakan datang bagi masyarakat Kepulauan Nias. Setelah bertahun-tahun vakum, kapal milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akhirnya direncanakan kembali melayani rute penyeberangan dari Pelabuhan Sibolga menuju Gunungsitoli. Layanan ini diharapkan akan mulai beroperasi pada pertengahan Mei 2025.
Pengoperasian kembali kapal penyeberangan ini merujuk pada Surat Persetujuan Pendahuluan Pengoperasian Kapal Angkutan Penyeberangan dengan Nomor: 500.11/169/DISHUB/III/2025 yang dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara. Persetujuan tersebut merupakan tindak lanjut dari keputusan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, usai meninjau langsung dampak bencana alam akibat jembatan putus di Kabupaten Nias Barat, Senin, 10 Maret 2025lalu.
Wakil Ketua DPRD Kota Gunungsitoli, Ridwan S. Zega, menyampaikan bahwa kapal yang akan dioperasikan adalah KM Jatra II dengan kapasitas angkut yang cukup besar.
“KM Jatra II memiliki bobot 3.902 Gross Tonnage (GT) dengan kapasitas 200 penumpang dan mampu mengangkut hingga 100 unit kendaraan, termasuk mobil dan truk. Kehadirannya akan memperlancar arus mobilitas masyarakat serta distribusi logistik,” ujar Ridwan.
Menurut Ridwan, kehadiran kapal ASDP ini sangat dinantikan oleh masyarakat Nias. Ia menilai, langkah cepat dan responsif dari Gubernur Sumatera Utara layak diapresiasi karena langsung menjawab kebutuhan mendesak masyarakat setelah infrastruktur jalan terganggu akibat bencana.
“Kita sangat mengapresiasi keputusan Gubernur yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat Kepulauan Nias. Ini adalah kabar yang sangat ditunggu-tunggu karena dapat memperlancar mobilitas penumpang, barang, dan kendaraan,” tegasnya.
Ridwan juga menambahkan bahwa aktifnya kembali rute pelayaran ASDP ini memberikan alternatif transportasi laut yang sangat dibutuhkan, terutama di tengah dominasi layanan dari operator swasta seperti Kapal Wira Jaya Logitama (WJL) yang selama ini menjadi satu-satunya penyedia jasa penyeberangan di wilayah tersebut.
Masyarakat pun menyambut baik kehadiran kembali kapal milik negara tersebut, karena selain memberi pilihan layanan, juga diharapkan dapat menstabilkan tarif penyeberangan dan meningkatkan persaingan layanan antarmoda laut di kawasan barat Sumatera Utara.
Dengan kembalinya kapal ASDP beroperasi, diharapkan konektivitas antarwilayah di Sumatera Utara, khususnya antara Sibolga dan Gunungsitoli, semakin terbuka dan mendukung pemulihan ekonomi pascabencana di kawasan Nias.