JAKARTA — Bank Rakyat Indonesia (BRI) kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dapat diajukan tanpa jaminan. Skema ini memberikan akses permodalan dengan limit hingga Rp50 juta melalui produk KUR Mikro.
Pinjaman KUR tanpa agunan menjadi salah satu opsi pembiayaan yang sangat diminati pelaku UMKM, terutama mereka yang baru merintis usaha dan belum memiliki aset berharga sebagai jaminan. BRI memahami kebutuhan tersebut dan menghadirkan skema KUR Mikro sebagai solusi pembiayaan inklusif yang mudah, cepat, dan terjangkau.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan bahwa skema pembiayaan tanpa jaminan ini dirancang untuk mendukung keberlanjutan usaha kecil. Ia menegaskan, “Kami ingin UMKM naik kelas. Salah satunya dengan memberikan akses pembiayaan yang tidak memberatkan, termasuk melalui KUR Mikro tanpa agunan,” ujarnya beberapa waktu lalu.
KUR Mikro dari BRI menawarkan banyak keuntungan, mulai dari proses pengajuan yang lebih ringkas, pencairan dana yang cepat, bunga rendah, hingga pembebasan biaya administrasi dan provisi di awal pinjaman. Hal ini dirancang untuk meringankan beban pengusaha kecil dalam mengembangkan bisnis mereka.
Dengan plafon maksimal hingga Rp50 juta, skema KUR Mikro tanpa jaminan cocok digunakan untuk modal kerja, pembelian bahan baku, maupun pengembangan infrastruktur usaha kecil. Salah satu keunggulan utama dari skema ini adalah fleksibilitas tenor cicilan yang bisa disesuaikan dengan kemampuan pelaku usaha.
Berikut simulasi angsuran pinjaman KUR Mikro BRI tanpa jaminan dengan plafon maksimal Rp50 juta:
-Tenor 12 bulan: Rp4.326.337 per bulan
-Tenor 24 bulan: Rp2.238.629 per bulan
-Tenor 36 bulan: Rp1.543.855 per bulan
-Tenor 48 bulan: Rp1.197.312 per bulan
-Tenor 60 bulan: Rp990.060 per bulan
Pelaku usaha tidak perlu menyediakan surat berharga atau agunan lainnya untuk mengakses pinjaman ini. Hal ini memberikan keuntungan besar, khususnya bagi UMKM yang belum memiliki aset fisik namun membutuhkan suntikan modal untuk memperkuat posisi usaha.
UMKM memainkan peran penting dalam roda perekonomian nasional. Mereka menjadi penggerak konsumsi rumah tangga dan menciptakan lapangan kerja secara luas. Oleh karena itu, akses terhadap pembiayaan yang mudah dan terjangkau, seperti KUR BRI tanpa jaminan, menjadi pilar penting dalam memperkuat ekosistem usaha kecil di Indonesia.
Supari juga menambahkan bahwa BRI terus melakukan edukasi dan pendampingan kepada para pelaku UMKM agar mereka tidak hanya mendapatkan akses modal, tetapi juga literasi keuangan yang memadai. “Kami berharap dengan dukungan ini, pelaku UMKM dapat tumbuh secara berkelanjutan dan menjadi tulang punggung ekonomi nasional,” tutupnya.
