JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah mempercepat proses revitalisasi Terminal 1F Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), yang dirancang khusus untuk melayani penerbangan bertarif rendah atau low cost carrier (LCC). Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan terminal tersebut rampung dan siap diresmikan pada kuartal pertama tahun 2026.
Dalam peresmian Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F di Bandara Soetta, Minggu, 4 Mei 2025, Erick Thohir menyampaikan bahwa Terminal 1 akan mengalami peningkatan fasilitas agar lebih ramah terhadap maskapai dan penumpang dengan tarif terjangkau. “Nanti Terminal 1 kita akan upgrade lagi untuk low-cost, Bapak Presiden,” ujar Erick Thohir di hadapan Presiden Prabowo Subianto.
Revitalisasi Terminal 1F merupakan bagian dari penataan besar-besaran terhadap struktur dan fungsi terminal di Bandara Soetta. Erick menjelaskan bahwa semua maskapai LCC yang saat ini masih beroperasi di Terminal 2 akan dipindahkan ke Terminal 1F, guna memisahkan arus penumpang berdasarkan jenis layanan maskapai.
“Jadi nanti yang low-cost, 1F itu, Insyaallah, Bapak Presiden, kalau berkenan, kita akan resmikan di quarter satu 2026,” tambah Erick.
Penataan ini juga berdampak pada perpindahan maskapai full service seperti Batik Air, yang akan dialihkan ke Terminal 3. Sementara itu, Terminal 2F kini difokuskan sebagai terminal khusus haji dan umrah yang baru saja diresmikan.
Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports), Faik Fahmi, membenarkan rencana tersebut. Ia menyebut bahwa pembagian terminal berdasarkan layanan maskapai akan membuat sistem bandara menjadi lebih efisien dan sesuai standar bandara internasional.
“Jadi full service nanti di Terminal 3. Terus kemudian yang 2F tadi khusus untuk terminal umrah, dan nanti low-cost-nya ada di Terminal 1,” jelas Faik Fahmi.
Mengacu pada data resmi dari Bandara Soekarno-Hatta, beberapa maskapai LCC yang masih beroperasi di Terminal 2 meliputi AirAsia Indonesia, AirAsia, dan Lion Air. Ketiganya dijadwalkan untuk berpindah ke Terminal 1 setelah revitalisasi selesai.
Langkah penataan ini sejalan dengan upaya pemerintah memperkuat layanan transportasi udara dengan mengedepankan efisiensi, kualitas pelayanan, dan segmentasi yang lebih jelas antara maskapai premium dan ekonomi. Revitalisasi terminal juga diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan penumpang sekaligus memperkuat daya saing Bandara Soetta sebagai pintu gerbang utama Indonesia.
Pemerintah berharap proyek ini berjalan sesuai jadwal dan dapat diresmikan oleh Presiden Prabowo pada awal tahun 2026. “Ini bagaimana airport ke depan yang low-cost itu akan berbeda terminal,” pungkas Erick Thohir.
