Proyek Tol

Proyek Tol Probowangi di Situbondo Capai 78 Persen, Siap Pangkas Waktu Tempuh hingga 50 Persen

Proyek Tol Probowangi di Situbondo Capai 78 Persen, Siap Pangkas Waktu Tempuh hingga 50 Persen
Proyek Tol Probowangi di Situbondo Capai 78 Persen, Siap Pangkas Waktu Tempuh hingga 50 Persen

JAKARTA - Progres pembangunan Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi (Probowangi), khususnya di wilayah Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, menunjukkan kemajuan signifikan. Proyek strategis nasional ini kini telah memasuki tahap akhir pengerjaan konstruksi utama, dan siap memangkas waktu tempuh antarwilayah di Jawa Timur hingga 50 persen saat resmi beroperasi.

Tol Probowangi merupakan bagian dari konektivitas jalan bebas hambatan di ujung timur Pulau Jawa yang ditargetkan menjadi urat nadi baru distribusi logistik dan mobilitas masyarakat. Pada Senin kemarin, PT Wijaya Karya (WIKA) sebagai kontraktor pelaksana mengumumkan bahwa progres pembangunan Jalan Tol Probowangi, khususnya Paket 3 yang melintasi Situbondo barat, telah mencapai 78,30 persen.

"Progres pembangunan Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi (Paket 3) telah mencapai 78,30 persen," tulisnya.

Pengerjaan Masuki Tahap Perkerasan Jalan dan Finalisasi Jembatan

Seiring dengan capaian tersebut, PT Wijaya Karya melaporkan bahwa saat ini pekerjaan konstruksi difokuskan pada tahap perkerasan jalan, baik lapisan pondasi bawah (lean concrete/LC) maupun struktur beton rigid, yang menjadi fondasi utama jalan tol. Selain itu, tiga infrastruktur penting juga tengah dalam proses penyelesaian.

"Saat ini, WIKA tengah menyelesaikan pekerjaan perkerasan jalan (LC dan rigid), serta finalisasi dua jembatan utama yaitu Jembatan Paiton 3 dan Jembatan Blimbing, ditambah satu overpass yang masih on going," tambah pihak WIKA dalam pernyataan resminya.

Keberadaan jembatan dan overpass tersebut memiliki peranan penting dalam memastikan kelancaran arus kendaraan dan keselamatan pengguna tol, terutama di kawasan dengan topografi bervariasi seperti Besuki yang berbatasan dengan wilayah perbukitan dan pesisir.

Siap Dioperasikan dalam Waktu Dekat

Dengan kemajuan yang signifikan ini, jalan tol Probowangi diproyeksikan sudah dapat dilalui secara fungsional pada bulan Juli 2025 mendatang. Proyeksi ini memperkuat harapan masyarakat Situbondo dan daerah sekitar yang sudah lama menantikan jalur alternatif bebas hambatan guna mempercepat mobilitas ke berbagai arah, termasuk menuju Banyuwangi sebagai gerbang pariwisata dan perdagangan di ujung timur Pulau Jawa.

Tol Probowangi rencananya akan menghubungkan sejumlah kecamatan penting di wilayah Probolinggo hingga Banyuwangi, termasuk Kraksaan, Pajarakan, Besuki, dan Panarukan. Keberadaan tol ini menjadi harapan baru bagi efisiensi perjalanan antarwilayah, termasuk sektor ekonomi dan wisata yang terus berkembang di kawasan Tapal Kuda.

Pangkas Waktu Tempuh hingga 50 Persen

Salah satu manfaat utama dari operasional Jalan Tol Probowangi adalah kemampuannya memangkas durasi perjalanan antarwilayah secara signifikan. Dari estimasi awal, tol ini diproyeksikan dapat mengurangi waktu tempuh hingga setengahnya dibandingkan rute jalan nasional yang selama ini digunakan.

"Apabila sudah rampung nanti, jalan tol Probowangi setidaknya akan memangkas 50 persen waktu tempuh antar daerah, khususnya di kawasan Tapal Kuda, Jawa Timur," tulis laporan RadarSitubondo.id mengutip informasi dari WIKA.

Keuntungan ini tidak hanya dirasakan oleh pengguna kendaraan pribadi, tetapi juga oleh pelaku usaha logistik dan industri kecil-menengah yang bergantung pada jalur distribusi darat. Waktu tempuh yang lebih singkat secara otomatis juga menurunkan biaya operasional transportasi dan distribusi barang.

Dorong Efisiensi Logistik dan Konektivitas Antarwilayah

Selain efisiensi waktu, kehadiran tol Probowangi juga diharapkan mampu memperkuat konektivitas antarwilayah di Pulau Jawa bagian timur. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk meningkatkan daya saing kawasan melalui pembangunan infrastruktur yang merata dan berkelanjutan.

Dengan terbukanya jalur tol baru, wilayah Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi dapat terhubung lebih efektif ke jalur utama Trans-Jawa, yang selama ini didominasi jalur utara dan selatan. Konektivitas ini penting untuk mengatasi ketimpangan akses infrastruktur antara wilayah barat dan timur Jawa Timur.

"Ini juga akan berdampak pada penurunan biaya logistik, sekaligus memperkuat konektivitas antar wilayah di Pulau Jawa," tambah pernyataan resmi WIKA.

Harapan Masyarakat dan Pemerintah Daerah

Masyarakat Situbondo menyambut baik kemajuan pembangunan tol yang sudah lama dinanti ini. Beberapa warga Besuki menyebut tol Probowangi sebagai "jalan harapan" yang akan membawa perubahan positif, mulai dari sektor pariwisata, perdagangan, hingga layanan sosial.

Pemerintah Kabupaten Situbondo juga mendukung penuh percepatan penyelesaian tol ini dan berharap keberadaan tol dapat membuka akses investasi baru serta memperluas peluang kerja bagi warga lokal.

Dengan progres pembangunan yang telah menembus 78,3 persen dan fokus penyelesaian pada infrastruktur utama seperti jalan rigid dan jembatan, Jalan Tol Probowangi siap menjadi pengubah lanskap mobilitas di Jawa Timur bagian timur. Diharapkan, saat rampung dan resmi beroperasi pada pertengahan 2025, tol ini mampu menjadi solusi konektivitas antarwilayah, mengurangi beban jalan nasional, menurunkan biaya logistik, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi kawasan Tapal Kuda.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index