Olahraga

Konsumsi Matcha Sebelum Olahraga Tingkatkan Pembakaran Lemak, Ini Penjelasan Dokter Gizi

Konsumsi Matcha Sebelum Olahraga Tingkatkan Pembakaran Lemak, Ini Penjelasan Dokter Gizi
Konsumsi Matcha Sebelum Olahraga Tingkatkan Pembakaran Lemak, Ini Penjelasan Dokter Gizi

JAKARTA - Matcha, bubuk teh hijau khas Jepang yang kini populer di berbagai kalangan, tidak hanya dikenal sebagai minuman kekinian yang menyegarkan. Kandungan aktif dalam matcha ternyata menyimpan potensi besar dalam mendukung pembakaran lemak, terutama jika dikonsumsi sebelum melakukan aktivitas fisik atau olahraga.

Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Siloam Hospitals Lippo Village, dr. Mulianah Daya, Sp.GK. Menurutnya, matcha mengandung senyawa antioksidan yang secara ilmiah terbukti mampu meningkatkan metabolisme tubuh dan mempercepat proses pembakaran lemak.

“Antioksidan catechin dalam matcha membantu proses pembakaran lemak, terutama saat berolahraga, sehingga proses pembakaran menjadi lebih maksimal,” ungkap dr. Mulianah.

Matcha dikenal kaya akan senyawa epigallocatechin gallate (EGCG), jenis antioksidan dari kelompok catechin yang memiliki efek termogenik, yakni kemampuan untuk meningkatkan produksi panas dalam tubuh. Efek ini berkaitan erat dengan peningkatan laju metabolisme, yang berdampak langsung pada pembakaran lemak yang lebih cepat.

Kombinasi EGCG dan L-theanine Dukung Diet Sehat

Selain EGCG, matcha juga mengandung L-theanine, senyawa alami yang dapat membantu menenangkan sistem saraf dan meningkatkan fokus mental. Uniknya, kombinasi antara catechin dan L-theanine memberikan efek sinergis yang tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga mendukung program penurunan berat badan.

Menurut dr. Mulianah, kandungan tersebut menjadikan matcha sebagai minuman yang ideal untuk dikonsumsi sebelum berolahraga. Meski demikian, ia mengingatkan bahwa matcha bukanlah solusi tunggal untuk menurunkan berat badan.

“Matcha bisa digunakan sebagai terapi suportif, tapi bukan terapi utama. Untuk menurunkan berat badan tetap harus dengan diet seimbang, defisit kalori, dan olahraga rutin,” jelasnya.

Dengan kata lain, matcha dapat berfungsi sebagai pendukung dalam proses penurunan berat badan, namun tetap harus dibarengi dengan pola makan yang sehat serta kebiasaan olahraga yang konsisten.

Waktu Konsumsi yang Tepat Pengaruhi Efektivitas

Agar manfaat matcha dalam membakar lemak lebih optimal, waktu konsumsinya menjadi faktor penting. Dr. Mulianah menyarankan untuk mengonsumsi matcha sekitar 10 hingga 15 menit sebelum memulai sesi olahraga. Jeda waktu ini memungkinkan tubuh menyerap kandungan aktif dalam matcha dengan lebih baik, sehingga proses metabolisme dapat meningkat saat tubuh mulai bergerak aktif.

“Dengan jeda konsumsi 10–15 menit sebelum olahraga, tubuh memiliki waktu yang cukup untuk menyerap kandungan EGCG dan L-theanine dalam matcha. Ini akan membuat pembakaran kalori saat aktivitas fisik menjadi lebih efisien,” ujar dr. Mulianah.

Namun, ia juga menekankan pentingnya memperhatikan waktu konsumsi matcha dalam kaitannya dengan makanan utama. Mengonsumsi matcha terlalu dekat dengan waktu makan besar dapat memengaruhi penyerapan nutrisi tertentu, khususnya zat besi dari makanan.

“Oleh karena itu, sebaiknya matcha tidak dikonsumsi bersamaan dengan makanan berat karena bisa menghambat penyerapan zat besi,” tambahnya.

Bukan Pengganti Pola Hidup Sehat

Meski memiliki banyak manfaat, masyarakat diimbau untuk tidak menggantungkan hasil pembakaran lemak hanya pada konsumsi matcha. Dr. Mulianah menekankan bahwa efektivitas matcha tetap bergantung pada konteks pola hidup secara keseluruhan.

"Matcha bukan pengganti gaya hidup sehat. Tanpa defisit kalori dan olahraga, hasilnya tidak akan maksimal," ujarnya.

Di era modern saat ini, semakin banyak masyarakat mencari alternatif alami untuk membantu proses penurunan berat badan. Matcha menjadi salah satu pilihan populer karena rasanya yang enak, mudah dikonsumsi, dan memberikan manfaat kesehatan jangka panjang. Namun, para ahli kesehatan tetap menegaskan pentingnya menjadikan matcha sebagai bagian dari pendekatan holistik dalam menjaga kebugaran tubuh.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index