Wijaya Karya

Wijaya Karya Bangunan Gedung Raih Peringkat idBBB dari Pefindo, Ini Faktor Penentunya

Wijaya Karya Bangunan Gedung Raih Peringkat idBBB dari Pefindo, Ini Faktor Penentunya
Wijaya Karya Bangunan Gedung Raih Peringkat idBBB dari Pefindo, Ini Faktor Penentunya

JAKARTA — PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), anak usaha dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), resmi mengantongi peringkat kredit idBBB dengan prospek stabil dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Penilaian ini diumumkan Pefindo melalui keterangan resminya pada Jumat, 9 Mei 2025.

Peringkat ini mencerminkan struktur modal WEGE yang dinilai konservatif serta model bisnis yang dinilai masih menguntungkan, meskipun perusahaan tengah menghadapi tantangan dari sisi konsentrasi proyek dan kondisi industri konstruksi yang masih dinamis.

“Peringkat tersebut mencerminkan struktur modal perseroan yang konservatif dan model bisnis yang menguntungkan. Peringkat dibatasi oleh jenis proyek yang terkonsentrasi dan lingkungan usaha yang bergejolak,” tulis Pefindo dalam keterangan tertulisnya.

WEGE yang berdiri sejak tahun 2008 merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi bangunan gedung, industri modular dan pracetak, investasi & konsesi, serta pengembangan properti. Perusahaan ini merupakan bagian dari WIKA Group, dengan kepemilikan saham terbesar masih dipegang oleh induk usaha WIKA sebesar 69,3%. Sementara sisanya dimiliki oleh Koperasi Karyawan WIKA sebesar 0,7% dan masyarakat sebesar 30%.

Fokus pada Bisnis Modular

Di tengah tekanan sektor konstruksi, WEGE menunjukkan arah strategisnya dengan memperkuat lini bisnis modular, yang dinilai lebih efisien dan sesuai dengan tren pembangunan masa depan. Salah satu terobosan terbaru yang tengah dikembangkan adalah sistem rumah modular hemat energi bernama NETRO (Smart NetZero Growing Modular House System), yang diharapkan menjadi produk unggulan perusahaan di masa mendatang.

NETRO dirancang sebagai solusi perumahan cerdas yang berkelanjutan dan hemat energi. Sistem ini melengkapi portofolio modular WEGE sebelumnya seperti MOLI (Modular Lite), WG Flatpack, dan Volumetrik. Pengembangan modular ini diyakini mampu menjadi mesin pertumbuhan baru di tengah stagnasi proyek konvensional, terutama proyek-proyek pemerintah.

Pefindo menegaskan bahwa peluang peningkatan peringkat akan terbuka apabila WEGE mampu memperbesar pangsa pasar, memperkuat kontribusi dari lini modular, serta meningkatkan perolehan proyek dari sektor nonpemerintah.

“Peringkat dapat dinaikkan jika WEGE dapat meningkatkan posisi pasarnya, memperkuat bisnis modularnya, dan memperoleh lebih banyak proyek nonpemerintah, serta meningkatkan profitabilitasnya secara berkelanjutan,” lanjut Pefindo.

Risiko dan Potensi Penurunan Peringkat

Meski begitu, WEGE tetap menghadapi risiko penurunan peringkat apabila struktur keuangannya tertekan oleh pembiayaan ekspansi yang berlebihan. Pefindo memperingatkan bahwa peningkatan utang yang tidak terkendali untuk pembiayaan modal kerja atau ekspansi berisiko menurunkan profil keuangan perusahaan dan pada akhirnya memengaruhi peringkat kreditnya.

“Peringkat dapat diturunkan jika perusahaan menambah utang lebih banyak dari yang diproyeksikan untuk membiayai ekspansi atau modal kerja, sehingga melemahkan profil keuangan,” tulis Pefindo.

Kondisi tersebut menjadi penting mengingat industri konstruksi masih rentan terhadap perubahan makroekonomi, kebijakan fiskal, serta kelanjutan proyek-proyek infrastruktur pemerintah.

Posisi WEGE di Tengah Pemulihan Industri

Penetapan peringkat idBBB dari Pefindo menjadi sinyal positif bagi WEGE, terutama di tengah pemulihan sektor konstruksi yang perlahan bangkit pascapandemi. Dengan modal bisnis yang terdiversifikasi, WEGE dinilai memiliki fleksibilitas untuk melakukan adaptasi dan transformasi, terutama melalui penguatan inovasi modular.

Dukungan dari WIKA sebagai induk usaha juga menjadi salah satu faktor penguat posisi keuangan dan operasional WEGE, terutama dalam hal jaringan proyek dan penguasaan pasar. Namun, tantangan utama tetap datang dari konsentrasi proyek yang selama ini cenderung berfokus pada sektor pemerintah.

Peringkat idBBB menempatkan WEGE dalam kategori perusahaan dengan kapasitas yang memadai untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Namun tetap ada faktor risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan entitas yang memiliki peringkat lebih tinggi.

Ke depan, WEGE diharapkan dapat lebih agresif dalam menjajaki proyek swasta dan meningkatkan margin keuntungan melalui efisiensi biaya, inovasi produk, serta transformasi digital di lini konstruksi dan properti. Strategi tersebut akan menjadi kunci untuk memperkuat fundamental keuangan serta meningkatkan daya saing perusahaan di sektor yang makin kompetitif.

Peringkat kredit dan penilaian dari Pefindo ini juga menjadi indikator penting bagi investor dan mitra usaha dalam menilai prospek dan kinerja WEGE sebagai salah satu pemain utama di industri bangunan gedung dan modular di Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index