JAKARTA - Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) memberikan remisi kepada warga binaan UPT Pemasyarakatan yang terdampak bencana banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Remisi ini diberikan sebagai bentuk perhatian terhadap kontribusi warga binaan selama bencana.
Menteri Imipas Agus Andrianto menyebutkan, warga binaan Aceh Tamiang yang baru saja dikeluarkan juga aktif membantu masyarakat saat banjir. "Jangan dicari, biarkan mereka membantu keluarga," ucap Agus dalam keterangan di Jakarta.
Pemberian remisi ini mengacu pada UU Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan dan Keppres Nomor 174 Tahun 1999 tentang Remisi. Jenis remisi atas kejadian luar biasa sebelumnya pernah diberikan pada bencana gempa dan tsunami Aceh, serta gempa Sulawesi Tengah.
Kisah Heroik Warga Binaan
Hakim Pengadilan Negeri Kuala Simpang, Qisthi Widyastuti, menceritakan pengalaman dibantu seorang warga binaan saat banjir Aceh Tamiang. Warga binaan tersebut ternyata merupakan narapidana yang dulunya divonis oleh Qisthi dalam perkara pencurian.
Peristiwa ini menegaskan peran warga binaan dalam membantu masyarakat meski berada dalam situasi sulit. Kisah heroik ini menjadi alasan kuat pemberian remisi atas kejadian luar biasa.
Apresiasi untuk Pegawai Kemenimipas
Selain warga binaan, Agus juga memberikan penghargaan kepada pegawai Kemenimipas di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Penghargaan diberikan untuk mengapresiasi dedikasi mereka dalam memberikan pelayanan terbaik di tengah bencana.
Bentuk penghargaan dapat berupa mutasi, kesempatan sekolah, promosi jabatan, atau pengajuan tanda jasa. Hal ini menjadi motivasi bagi pegawai agar terus berkomitmen membantu masyarakat selama masa pemulihan.
Mendorong Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial
Kemenimipas berharap remisi ini menjadi momentum bagi warga binaan lainnya untuk berkontribusi kembali ke masyarakat. Program ini juga mendorong seluruh jajaran Kemenimipas untuk terus mewujudkan sistem pemasyarakatan yang fokus pada rehabilitasi dan reintegrasi sosial.
Dengan langkah ini, warga binaan dan pegawai diharapkan semakin termotivasi untuk menunjukkan peran positif dalam setiap kondisi, termasuk saat menghadapi bencana.