Erick Thohir

Rupiah Terancam Rp20.000 per Dolar AS, Erick Thohir Yakin BUMN Tetap Tangguh

Rupiah Terancam Rp20.000 per Dolar AS, Erick Thohir Yakin BUMN Tetap Tangguh
Rupiah Terancam Rp20.000 per Dolar AS, Erick Thohir Yakin BUMN Tetap Tangguh

JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan keyakinannya bahwa kinerja perusahaan-perusahaan pelat merah tetap kuat dan stabil, meskipun nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi melemah hingga menyentuh Rp20.000 per dolar AS. Hal ini disampaikan Erick dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Optimisme Erick muncul di tengah kekhawatiran terhadap potensi dampak dari perang tarif yang tengah dikobarkan kembali oleh Presiden AS Donald Trump terhadap sejumlah negara mitra dagangnya, termasuk Indonesia.

“Insya Allah sampai fluktuasi dolar 20 ribu kita Insya Allah masih kuat,” ujar Erick Thohir. “Kita nggak mau 20 ribu, cuma kalau sampai... dengan kinerja yang terjadi hari ini revenue, balance thread, profitabilitas semua kita lihat masih. Ya tentu yang sehat 16.000, yang 20.000 yang sesak napas. Cuma kondisi tes stres terakhir, kalau sampai 20.000 kita dalam keadaan yang masih baik.”

Stress Test Terhadap BUMN

Untuk memetakan potensi dampak fluktuasi nilai tukar dan kebijakan ekonomi global, Kementerian BUMN telah melakukan stress test terhadap sejumlah perusahaan strategis. Dari uji ketahanan tersebut, Erick menjelaskan bahwa sepuluh perusahaan BUMN telah dipantau secara intensif karena dinilai memiliki eksposur tinggi terhadap risiko perdagangan global dan perubahan nilai tukar.

Untuk concern kepada kami dengan situasi perdagangan kita dengan adanya tarif (AS), untuk test stress kita sudah jalankan dari 10 perusahaan yang kita deteksi,” ungkapnya.

Hasil uji ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan seperti Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Holding Industri Pertambangan MIND ID, dan PT Pertamina (Persero) dinyatakan masih dalam kondisi sehat dan mampu bertahan terhadap guncangan eksternal.

“Semua dalam kondisi hasil test stress-nya baik. Apalagi kalau kita lihat tarif ini kan belum berlaku, tapi kalau sampai pun berlaku, dari hasil test stress kita impact-nya tidak sedalam yang pernah kita takutkan,” lanjut Erick.

Perlindungan Informasi Sensitif

Meski optimis, Erick tetap menggarisbawahi pentingnya menjaga kerahasiaan data internal yang digunakan dalam proses stress test. Oleh karena itu, dirinya meminta agar pembahasan teknis lebih lanjut mengenai hasil stress test dilakukan secara tertutup, mengingat sensitivitas informasi keuangan dan strategi korporasi BUMN yang bisa berdampak pada pasar jika diumumkan secara terbuka.

“Kalau test stress karena ini data internal, kita bisa berikan secara tertutup kepada pimpinan untuk nanti bisa dibicarakan, karena ini data yang tertutup. Mohon maaf bukan kita tidak membuka datanya,” tegas Erick.

Antisipasi dan Strategi Menghadapi Gejolak Global

Rasa percaya diri Erick Thohir ini sejalan dengan strategi transformasi BUMN yang digulirkan sejak awal masa kepemimpinannya. Fokus pada efisiensi operasional, perbaikan struktur keuangan, serta digitalisasi dan diversifikasi bisnis dianggap menjadi pilar utama kekuatan BUMN dalam menghadapi gejolak global.

Salah satu contohnya adalah restrukturisasi perusahaan tambang dan energi seperti MIND ID dan Pertamina yang kini lebih tangguh menghadapi fluktuasi harga komoditas global dan volatilitas pasar energi. Sementara sektor keuangan, terutama Himbara, telah memperkuat modal dan likuiditas untuk mendukung ketahanan sistem perbankan nasional.

Dengan langkah antisipatif dan strategi berbasis data, Kementerian BUMN berharap kepercayaan publik terhadap stabilitas perusahaan pelat merah tetap terjaga, sekaligus menjadi pilar pertahanan ekonomi nasional di tengah potensi krisis global.

Meski bayang-bayang krisis nilai tukar dan dampak perang dagang masih menghantui perekonomian global, pemerintah melalui Kementerian BUMN menunjukkan sikap waspada sekaligus optimis. Melalui stress test dan kebijakan strategis lainnya, Erick Thohir menegaskan bahwa BUMN Indonesia masih dalam posisi kuat dan siap menghadapi tekanan global, termasuk jika rupiah harus melemah hingga Rp20.000 per dolar AS.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index