JAKARTA - Sejumlah isu utama menghiasi pemberitaan ekonomi dan pasar keuangan Indonesia pada hari ini, Rabu, 28 Mei 2025. Mulai dari target pertumbuhan kredit perbankan, realisasi setoran pajak nasional, dampak stimulus ekonomi, persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2025, hingga perkembangan ekspor batu bara dan kedaulatan pangan. Selain itu, rencana kebijakan fiskal seperti penerapan pajak kekayaan (wealth tax), serta efisiensi anggaran tahun 2026 juga menjadi perhatian pelaku pasar.
Target Pertumbuhan Kredit Bank Masih Optimis
Pertumbuhan kredit perbankan menjadi salah satu indikator utama dalam memantau pemulihan ekonomi nasional. Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tetap optimis terhadap target kredit perbankan yang ditetapkan tahun ini, dengan fokus pada penyaluran kredit produktif yang mendorong sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Bank-bank nasional terus berupaya meningkatkan penyaluran kredit dengan memanfaatkan dukungan kebijakan pemerintah dan stimulus ekonomi untuk mempercepat pemulihan dan pertumbuhan,” ungkap seorang pejabat OJK yang enggan disebutkan namanya.
Setoran Pajak Meningkat, Bukti Efektivitas Kebijakan Fiskal
Realisasi setoran pajak hingga triwulan pertama tahun ini menunjukkan peningkatan yang menggembirakan. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melaporkan bahwa upaya intensifikasi dan perluasan basis pajak berhasil meningkatkan penerimaan negara, mendukung pembiayaan berbagai program pembangunan nasional.
“Peningkatan setoran pajak menjadi sinyal positif bagi stabilitas fiskal kita, sekaligus memperkuat daya tahan ekonomi menghadapi tantangan global,” ujar Direktur Jenderal Pajak dalam keterangan resminya.
Stimulus Ekonomi dan Katalis Pasar
Stimulus ekonomi yang terus digulirkan pemerintah, termasuk dukungan untuk sektor energi dan infrastruktur, berperan sebagai katalis positif bagi pasar modal dan sektor riil. Perusahaan-perusahaan besar seperti PLN dan Semen Indonesia (SMGR) menjadi perhatian investor dengan rencana ekspansi dan penguatan kapasitas produksi.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan, “Kami terus berkomitmen memperkuat pasokan energi nasional melalui investasi strategis yang sekaligus mendukung transisi energi bersih.”
Sementara itu, Semen Indonesia optimistis terhadap permintaan konstruksi yang meningkat seiring pembangunan infrastruktur nasional.
KTT ASEAN 2025 dan Peran Strategis Indonesia
Indonesia bersiap menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN 2025, sebuah momentum strategis untuk memperkuat kerjasama ekonomi, politik, dan keamanan di kawasan Asia Tenggara. KTT ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi ekspor dan investasi, termasuk produk batu bara yang selama ini menjadi salah satu andalan ekspor nasional.
Menurut Kementerian Perdagangan, “KTT ASEAN akan menjadi platform penting untuk mendorong integrasi ekonomi regional yang inklusif dan berkelanjutan.”
Ekspor Batu Bara dan Kedaulatan Pangan
Sektor energi, khususnya ekspor batu bara, masih menjadi andalan pendapatan devisa Indonesia meskipun mendapat sorotan terkait isu lingkungan. Pemerintah berupaya mengoptimalkan ekspor sekaligus mengelola dampak ekologisnya.
Selain itu, kedaulatan pangan tetap menjadi prioritas nasional dengan program peningkatan produksi pertanian dan diversifikasi pangan lokal.
Rencana Wealth Tax dan Efisiensi Anggaran 2026
Di tengah berbagai dinamika tersebut, pemerintah juga mempertimbangkan kebijakan baru berupa pajak kekayaan (wealth tax) sebagai upaya memperkuat penerimaan negara dan mendukung pemerataan ekonomi. Rencana ini masih dalam tahap kajian mendalam untuk memastikan efektivitas dan keadilan implementasi.
Selain itu, rencana efisiensi anggaran tahun 2026 menjadi perhatian untuk memastikan pengelolaan keuangan negara yang lebih efektif dan berorientasi pada prioritas pembangunan.
Dividen Telkom dan Prospek Emiten Lain
Investor juga menyoroti rencana pembagian dividen PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang diyakini dapat menarik minat pasar modal. Dividen perusahaan pelat merah ini menjadi salah satu indikator kinerja positif di tengah tantangan ekonomi.
“Dividen yang kompetitif dari perusahaan BUMN seperti Telkom menjadi daya tarik tersendiri bagi investor, terutama di tengah ketidakpastian pasar global,” ujar analis pasar modal.
Berbagai isu yang berkembang hari ini mencerminkan dinamika ekonomi Indonesia yang terus beradaptasi di tengah tantangan global. Optimisme terhadap pertumbuhan kredit bank, peningkatan setoran pajak, dan agenda strategis seperti KTT ASEAN 2025 memperlihatkan sinyal positif bagi stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Stimulus ekonomi serta kebijakan fiskal yang direncanakan diharapkan dapat mendorong investasi, membuka lapangan kerja, dan memperkuat kedaulatan pangan serta energi. Dalam konteks ini, penguatan pasar modal dan perhatian terhadap dividen emiten juga memperkuat sentimen positif bagi investor domestik maupun asing.