Danantara

Danantara Indonesia, INA dan Eramet Teken Kemitraan Strategis Kembangkan Investasi Nikel Berkelanjutan

Danantara Indonesia, INA dan Eramet Teken Kemitraan Strategis Kembangkan Investasi Nikel Berkelanjutan
Danantara Indonesia, INA dan Eramet Teken Kemitraan Strategis Kembangkan Investasi Nikel Berkelanjutan

JAKARTA – Indonesia kembali menarik perhatian dunia internasional dalam sektor industri strategis. Kali ini, tiga entitas besar yakni Danantara Indonesia, Indonesia Investment Authority (INA), dan Eramet perusahaan pertambangan global asal Prancis menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk membentuk platform investasi strategis dalam pengembangan sektor nikel dari hulu hingga hilir.

Penandatanganan kesepakatan ini berlangsung di Istana Negara, Jakarta, dan disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, serta Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Kegiatan ini menandai langkah penting dalam kerja sama bilateral dan penguatan investasi strategis antara Indonesia dan Prancis di sektor energi bersih.

Kemitraan ini akan berfokus pada pengembangan ekosistem bahan baku baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang berkelanjutan dan terintegrasi di Indonesia. Inisiatif ini juga sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi pemain kunci dalam rantai pasok global kendaraan listrik berbasis energi hijau.

Fokus pada Proyek Berstandar ESG dan Efisiensi Ekonomi

Dalam pernyataan resminya, para pihak menyampaikan bahwa kerja sama ini akan dimulai dengan penilaian awal terhadap berbagai proyek potensial, dilanjutkan dengan penyusunan peta jalan kolaborasi jangka panjang. Proyek yang akan dikembangkan akan mengedepankan nilai ekonomi, efisiensi pengelolaan aset, serta kepatuhan terhadap standar internasional dan prinsip ESG (Environmental, Social and Governance).

“Kolaborasi ini bertujuan membentuk ekosistem industri nikel yang kuat dan ramah lingkungan, yang akan menopang pertumbuhan industri kendaraan listrik di Indonesia,” tulis pernyataan resmi Danantara Indonesia dan INA.

Peran Masing-Masing Pihak dalam Kemitraan

Dalam struktur kerja sama ini, Danantara Indonesia dan INA akan berperan sebagai pengelola pembiayaan jangka panjang yang diperlukan untuk mendukung realisasi investasi strategis tersebut. Kedua lembaga ini akan memastikan bahwa pembiayaan dilakukan secara berkelanjutan dan mendukung pembangunan industri nasional yang berdampak luas secara sosial dan ekonomi.

Sementara itu, Eramet akan membawa kekuatan teknis dan keahliannya dalam pengelolaan proyek pertambangan skala besar yang sesuai dengan standar internasional, termasuk dalam hal praktik pertambangan berkelanjutan.

“Eramet memiliki rekam jejak panjang dalam mengembangkan proyek pertambangan berstandar tinggi, dan kemitraan ini adalah bentuk konkret kontribusi mereka dalam transisi energi global,” tambah pernyataan tersebut.

Indonesia Menuju Pusat Ekosistem Baterai Global

Kerja sama ini semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pemain utama dalam rantai pasok industri baterai dan kendaraan listrik global. Dengan cadangan nikel terbesar di dunia, Indonesia memiliki keunggulan strategis untuk mendukung pengembangan teknologi ramah lingkungan, sekaligus menggenjot nilai tambah dari industri pertambangan nasional.

Baterai kendaraan listrik merupakan komponen vital dalam ekosistem EV, dan nikel adalah bahan utama dalam pembuatan katoda baterai lithium-ion. Dengan membangun rantai pasok yang terintegrasi mulai dari penambangan, pemurnian, hingga produksi bahan baku baterai, Indonesia diharapkan tidak hanya menjadi eksportir bahan mentah, melainkan pusat manufaktur dan inovasi di sektor ini.

Dampak Ekonomi dan Sosial Jangka Panjang

Selain manfaat ekonomi secara langsung melalui peningkatan investasi asing, kolaborasi strategis ini juga diperkirakan akan membuka lapangan pekerjaan baru, mentransfer teknologi pertambangan berkelanjutan, serta meningkatkan kapasitas SDM nasional di sektor industri energi bersih.

“Danantara Indonesia berkomitmen untuk mempercepat pertumbuhan industri strategis nasional melalui kemitraan global yang cerdas, berkelanjutan, dan membawa nilai tambah jangka panjang bagi Indonesia,” ujar perwakilan Danantara dalam keterangan resmi.

Hal senada juga disampaikan oleh INA, yang menilai kemitraan ini sebagai bagian dari strategi nasional dalam meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global, khususnya di sektor energi terbarukan dan teknologi tinggi.

Penandatanganan MoU antara Danantara Indonesia, INA, dan Eramet menandai babak baru penguatan ekosistem industri nikel terintegrasi dan berkelanjutan di Indonesia. Dengan pengelolaan yang mengutamakan efisiensi, prinsip ESG, serta dukungan teknis dan finansial yang kuat, kemitraan ini diyakini mampu mempercepat transformasi ekonomi Indonesia menuju era energi bersih dan industri masa depan.

Kolaborasi strategis ini tidak hanya memperkuat kerja sama bilateral Indonesia Prancis, tetapi juga menjadi tonggak penting bagi Indonesia dalam mengokohkan posisinya sebagai pemimpin global dalam industri baterai dan kendaraan listrik.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index