Dividen BUMN Diubah Jadi Investasi, Danantara Targetkan Rp3.667 Triliun

Kamis, 07 Agustus 2025 | 13:23:26 WIB
Dividen BUMN Diubah Jadi Investasi, Danantara Targetkan Rp3.667 Triliun

JAKARTA - Tahun ini menjadi momentum penting bagi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Untuk pertama kalinya, lembaga tersebut resmi ditunjuk mengelola dividen dari badan usaha milik negara (BUMN), yang sebelumnya disetorkan langsung ke kas negara melalui Kementerian Keuangan.

Langkah ini diharapkan dapat mengubah pendekatan terhadap pengelolaan dividen BUMN menjadi lebih strategis. Dana tersebut akan dimanfaatkan sebagai instrumen investasi jangka panjang yang mendukung pembangunan ekonomi nasional.

CEO Danantara, Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa sejak akhir Maret lalu, sebanyak 846 BUMN telah beralih pengelolaannya dari Kementerian Keuangan ke BPI Danantara. Peralihan ini merupakan bagian dari mandat undang-undang untuk memastikan optimalisasi aset negara.

"Berdasarkan undang-undangnya, dividen yang diterima tidak perlu kami upstream lagi, tidak perlu kami kirimkan lagi kepada Kementerian Keuangan," ujar Rosan dalam acara Indonesia-Japan Executive Dialogue 2025 di Jakarta, Rabu (6/8/2025).

Dividen Tumbuh, Potensi Investasi Meningkat

Menurut Rosan, proyeksi dividen BUMN yang dikelola Danantara pada tahun ini mencapai 8 miliar dollar AS atau sekitar Rp130,4 triliun (dengan kurs Rp16.300). Angka tersebut akan bertambah secara bertahap hingga mencapai 40 miliar hingga 45 miliar dollar AS selama lima tahun ke depan.

"Dividen yang kita terima secara bertahap hampir 8 miliar dollar AS ekuivalen. Dan dalam 5 tahun ke depan mungkin kurang lebih 8-10 miliar dollar AS for the next 5 years, jadi itu 45 miliar dollar AS," ungkap Rosan.

Namun, kekuatan utama Danantara bukan sekadar mengelola dividen tersebut, melainkan memutarnya menjadi investasi yang jauh lebih besar. Rosan menyebut bahwa dana dividen tersebut dapat dikembangkan hingga 4 sampai 5 kali lipat dalam lima tahun.

"Kalau kita selama 5 tahun itu 45 miliar dollar AS, maka itulah kapasitas dan kapabilitas investasi Danantara untuk 5 tahun ke depan," jelasnya. Menurut perhitungan, dari 45 miliar dollar AS dividen yang terkumpul, Danantara mampu mengembangkan dana tersebut hingga 225 miliar dollar AS atau setara dengan Rp3.667,5 triliun.

Potensi penggandaan dana tersebut berasal dari sifatnya sebagai equity money atau modal murni. Dengan modal itu, Danantara bisa menarik tambahan pembiayaan melalui skema kerja sama investasi, baik domestik maupun internasional.

Kemitraan Strategis dengan Investor Global

Untuk merealisasikan rencana tersebut, Danantara telah menjalin berbagai kemitraan investasi strategis dengan sejumlah sovereign wealth fund dari berbagai negara. Langkah ini menjadi fondasi penting dalam memperkuat jaringan internasional Danantara sekaligus menarik arus investasi masuk.

Beberapa kerja sama yang sudah disepakati antara lain dengan Qatar Investment Authority (QIA) senilai 4 miliar dollar AS dan China Investment Corporation (CIC) sebesar 2 miliar dollar AS. Selain itu, Danantara juga menggandeng Russian Direct Investment Fund (RDIF) untuk meluncurkan Russia-Indonesia Investment Platform (RIDNIP) senilai hingga 2 miliar euro atau sekitar Rp37,64 triliun.

Tak berhenti sampai di sana, Rosan menyampaikan bahwa pihaknya masih dalam tahap penjajakan kerja sama lanjutan dengan sejumlah lembaga investasi lainnya. Di antaranya adalah Public Investment Fund (PIF) dari Arab Saudi, Japan Bank for International Cooperation (JBIC), serta entitas dari Uni Emirat Arab.

Kemitraan ini menegaskan pendekatan Danantara yang fokus pada kerja sama jangka panjang yang saling menguntungkan. Dengan menyasar sovereign wealth fund global, Danantara menunjukkan keseriusannya dalam memperkuat peran Indonesia di kancah investasi internasional.

Katalis Pertumbuhan Ekonomi Jangka Panjang

Transformasi dalam pengelolaan dividen BUMN oleh Danantara diharapkan mampu menjadi katalis bagi pembangunan ekonomi nasional. Tidak hanya memberikan hasil secara langsung melalui pertumbuhan nilai investasi, tetapi juga menciptakan dampak berantai seperti penciptaan lapangan kerja, pengembangan infrastruktur, dan peningkatan kapasitas industri strategis.

Dengan pendekatan investasi yang terfokus, terarah, dan menjalin kemitraan global, Danantara menargetkan penguatan fondasi ekonomi nasional melalui pemanfaatan dana milik negara yang lebih produktif.

Langkah ini menjadi wujud nyata dari strategi baru pemerintah dalam menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia, sekaligus meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan kekayaan negara.

Terkini