JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus berinovasi dalam meningkatkan layanan dan efisiensi operasionalnya. Salah satu langkah terbarunya adalah penggunaan teknologi pindai wajah atau face recognition (FR) sebagai pengganti tiket fisik dalam proses boarding penumpang. Hingga 31 Juli 2025, sudah lebih dari 6,3 juta pelanggan memilih menggunakan layanan ini.
VP Public Relation KAI, Anne Purba, menyatakan bahwa dari Januari hingga Juli 2025, tepatnya sebanyak 6.318.132 penumpang menggunakan face recognition untuk memudahkan perjalanan mereka. “Kepercayaan pelanggan terhadap teknologi Face Recognition menunjukkan bahwa transformasi digital yang kami lakukan telah sejalan dengan kebutuhan masyarakat yang semakin praktis dan tentunya ramah lingkungan,” ujarnya.
Layanan ini tidak hanya memberikan kemudahan bagi pelanggan, tetapi juga membantu KAI mengurangi biaya operasional yang signifikan. Penggunaan teknologi digital tersebut berhasil menghemat pembelian kertas tiket hingga 16.295 rol, yang jika dihitung mencapai nilai sebesar Rp239.129.125 hanya dalam tujuh bulan pertama tahun 2025.
Inovasi Berkelanjutan untuk Transportasi yang Lebih Efisien dan Ramah Lingkungan
Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2022, face recognition KAI telah digunakan oleh total 16.398.343 pelanggan. Dengan angka tersebut, KAI telah menghemat penggunaan kertas tiket hingga 40.296 rol, setara dengan nilai sekitar Rp599.136.661.
Menurut Anne Purba, inovasi teknologi ini bukan sekadar mempermudah akses penumpang, tetapi juga bagian dari komitmen KAI untuk memberikan layanan transportasi yang semakin mudah, cepat, dan ramah lingkungan. “Inovasi ini merupakan bagian dari perjalanan KAI menuju layanan transportasi yang semakin mudah, cepat, dan ramah lingkungan,” tutup Anne.
Langkah KAI mengadopsi face recognition selaras dengan tren digitalisasi di berbagai sektor, sekaligus menjawab kebutuhan pelanggan yang menginginkan pengalaman perjalanan yang simpel tanpa harus mencetak tiket fisik. Selain efisiensi biaya, teknologi ini juga mendukung upaya pengurangan limbah kertas, sehingga berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
Dengan semakin banyaknya pengguna layanan face recognition, KAI membuktikan bahwa inovasi teknologi dapat berperan penting dalam menciptakan transportasi yang lebih modern dan berkelanjutan.