BP dan Pertamina Siapkan Proyek Amonia Biru di Papua Barat untuk Energi Bersih

Senin, 27 Oktober 2025 | 12:02:32 WIB
BP dan Pertamina Siapkan Proyek Amonia Biru di Papua Barat untuk Energi Bersih

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan perusahaan migas asal Inggris, BP Plc, bakal menggarap proyek amonia di Papua Barat. BP telah menjalin kerja sama dengan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) untuk mengkaji kemungkinan pengembangan amonia biru di Teluk Bintuni.

Proyek ini diharapkan memperkuat pasokan bahan baku pupuk di Papua dan mendukung pertumbuhan industri petrokimia. Bahlil menyampaikan bahwa rencana ini menjadi bagian dari dorongan pemerintah agar KKKS lain juga ikut mengembangkan proyek amonia di Indonesia.

Dorongan Investasi Metanol untuk B50 dan Energi Terbarukan

Selain amonia, Bahlil mendorong KKKS untuk berinvestasi pada pembangunan pabrik metanol di dalam negeri. Metanol digunakan dalam proses transesterifikasi pembuatan Fatty Acids Methyl Esters (FAME), yang menjadi bahan baku biodiesel.

Program mandatori biodiesel B50 atau bauran solar 50% berbasis minyak sawit ditargetkan berjalan pada 2026. Kementerian ESDM mencatat kebutuhan metanol domestik mencapai 2,6 juta ton per tahun, sementara kapasitas produksi baru 300–400 ribu ton per tahun, sehingga pembangunan pabrik baru menjadi krusial.

Tangguh CCUS dan Potensi Amonia Biru

Anak usaha BP, BP Berau Ltd., sebelumnya meneken kerja sama pengembangan studi pasokan gas dan injeksi karbon dioksida (CO2) untuk instalasi carbon capture, utilization, and storage (CCUS) di Blok Tangguh. Kerja sama ini juga melibatkan PT Kilang Pertamina Internasional dan menjadi bagian dari rencana pengembangan amonia biru di Teluk Bintuni.

Proyek Tangguh CCUS telah mendapatkan persetujuan plan of development (POD) pada 2021, dan pengerjaan Front-End Engineering Design (FEED) tengah berlangsung. Tangguh diproyeksikan menjadi pusat CCUS pertama di Indonesia, memungkinkan penyerapan emisi baik domestik maupun internasional.

Manfaat Industri Petrokimia dan Energi Bersih

Studi pengembangan amonia biru dan CCUS bertujuan mendorong pertumbuhan industri petrokimia di Papua Barat. Keberadaan industri ini diharapkan meningkatkan ekonomi lokal serta menciptakan peluang kerja baru bagi masyarakat setempat.

Amonia biru juga menjadi salah satu alternatif energi bersih untuk masa depan, khususnya untuk produksi listrik melalui teknologi co-firing. Pemanfaatan gas domestik di Teluk Bintuni serta integrasi dengan Tangguh CCUS menjadi strategi penting untuk mendukung transisi energi bersih di Indonesia.

Konsorsium PSC Tangguh dan Kolaborasi Global

Konsorsium production sharing contract (PSC) Tangguh terdiri dari BP dan afiliasinya, termasuk MI Berau B.V., CNOOC Muturi Limited, Nippon Oil Exploration (Berau) Limited, KG Berau Petroleum Ltd., Indonesia Natural Gas Resources Muturi, Inc., serta KG Wiriagar Petroleum Ltd.

Kolaborasi ini memperlihatkan sinergi antara perusahaan internasional dan domestik dalam mengembangkan energi bersih. Strategi ini juga menjadi model bagi proyek migas di Indonesia untuk mengintegrasikan teknologi ramah lingkungan dan produksi industri strategis.

Transformasi Energi Bersih di Papua Barat

Dengan dukungan BP dan Pertamina, proyek amonia biru di Teluk Bintuni menjadi tonggak penting dalam pengembangan energi bersih nasional. Selain menyediakan bahan baku pupuk dan biodiesel, proyek ini juga membuka peluang pengembangan industri petrokimia yang berkelanjutan.

Rencana ini menunjukkan komitmen pemerintah dan sektor swasta dalam memperkuat ketahanan energi, mengurangi emisi karbon, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di Papua Barat. Jika terealisasi sesuai rencana, proyek ini bisa menjadi salah satu model integrasi energi bersih dan industri strategis di Indonesia.

Terkini

Parfum Alfamart Pria Terbaik Paling Wangi dan Tahan Lama

Senin, 27 Oktober 2025 | 21:37:56 WIB

3 Jenis Tabungan BRI Tanpa Potongan, Bebas Biaya Admin

Senin, 27 Oktober 2025 | 21:37:55 WIB

AdaKami Ilegal atau Tidak? Inilah Fakta Terbaru 2025

Senin, 27 Oktober 2025 | 21:37:55 WIB

2 Cara Refund Barang di Shopee yang sudah Diterima

Senin, 27 Oktober 2025 | 21:37:55 WIB