Strategi ABM Investama untuk Pulihkan Kinerja Usai Laba Bersih Turun Drastis

Senin, 03 November 2025 | 14:06:09 WIB
Strategi ABM Investama untuk Pulihkan Kinerja Usai Laba Bersih Turun Drastis

JAKARTA - Manajemen PT ABM Investama Tbk. (ABMM) mengakui adanya penurunan laba bersih yang cukup tajam sepanjang Januari—September 2025. Laporan keuangan kuartal III/2025 yang dirilis Bursa Efek Indonesia pada Senin, 3 November 2025, menunjukkan laba bersih hanya mencapai US$42,20 juta.

Capaian ini merosot 62,29% secara tahunan dari US$111,92 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan tersebut sejalan dengan menurunnya pendapatan perseroan sebesar 12,5% YoY dari US$893,5 juta menjadi US$781,6 juta.

Menurut Direktur ABMM, Hans Manoe, penurunan laba dan pendapatan ini dipicu oleh faktor eksternal. Tekanan berasal dari pelemahan harga batu bara dan gangguan operasional akibat cuaca ekstrem pada paruh pertama 2025.

Inisiatif Strategis untuk Memperkuat Operasional dan Keuangan

Dalam menghadapi kondisi sulit, ABMM langsung bergerak cepat dengan serangkaian inisiatif strategis. Perseroan fokus pada peningkatan produktivitas operasional, efisiensi biaya, pengelolaan modal yang disiplin, serta manajemen keuangan yang lebih prudent.

“Upaya ini menghasilkan peningkatan signifikan dalam capaian operasional dan kinerja keuangan selama kuartal ketiga,” ungkap Hans Manoe. Ia menegaskan bahwa perseroan tetap berkomitmen untuk memaksimalkan produktivitas operasional demi nilai jangka panjang bagi pemangku kepentingan.

Strategi ini mencakup penyesuaian proses operasional dan perbaikan manajemen biaya. Tujuannya agar perusahaan mampu menghadapi tantangan pasar batu bara yang volatil secara lebih tangguh.

Performa Operasional Kuartal III/2025

Dari sisi operasional, volume pengupasan lapisan tanah hingga kuartal III/2025 menurun 12,0% YoY menjadi 178,6 juta bank cubic meter (bcm). Angka ini lebih rendah dibandingkan realisasi per kuartal III/2024 yang mencapai 202,9 juta bcm.

Volume pengambilan batu bara sepanjang sembilan bulan tahun ini juga turun 14,2% YoY. Dari 28,9 juta ton pada periode sebelumnya, menjadi 24,8 juta ton di periode yang sama tahun 2025.

Meski secara tahunan terdapat penurunan, indikator kuartalan menunjukkan perbaikan. Volume pengupasan lapisan tanah dan pengambilan batu bara masing-masing meningkat 15,6% dan 12,8% dibandingkan kuartal sebelumnya.

Optimisme untuk Kuartal Terakhir Tahun Fiskal

ABMM menilai momentum kuartal ketiga sebagai titik awal pemulihan operasional. Perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja secara menyeluruh pada kuartal terakhir tahun fiskal.

Langkah-langkah strategis yang telah diterapkan diharapkan mampu memperkuat posisi keuangan dan menjaga keberlanjutan bisnis. Perusahaan menargetkan pencapaian nilai tambah yang berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan.

Hans Manoe menegaskan bahwa meski tantangan eksternal masih ada, fokus ABMM tetap pada efisiensi, produktivitas, dan manajemen risiko yang disiplin. Hal ini diyakini akan membantu perusahaan menjaga stabilitas dan mengantisipasi fluktuasi pasar batu bara.

Dengan strategi tersebut, ABMM berupaya memastikan bahwa kinerja kuartal terakhir 2025 menunjukkan tren positif. Optimisme ini sejalan dengan target perusahaan untuk tetap kompetitif di tengah kondisi pasar yang menantang.

Artikel ini disusun untuk menggambarkan kondisi dan strategi ABMM secara menyeluruh. Setiap langkah yang diambil perseroan bertujuan untuk menghadapi tekanan pasar dan mengoptimalkan peluang yang ada.

Terkini

Cara Membatalkan Pesanan di Blibli Lewat HP dan Komputer

Senin, 03 November 2025 | 22:12:54 WIB

10 Strategi Digital Marketing UMKM biar Naik Kelas

Senin, 03 November 2025 | 22:12:53 WIB

Aturan Penagihan Utang Debt Collector Terbaru 2025

Senin, 03 November 2025 | 22:12:52 WIB

6 Cara Top Up Flazz BCA Mobile dan Tips dan Anti Ribet!

Senin, 03 November 2025 | 19:35:15 WIB