JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI), perusahaan tambang mineral terbesar di Indonesia yang bergerak di sektor tembaga, emas, dan perak, terus menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan ekonomi masyarakat Papua. Selama lebih dari lima dekade beroperasi di Bumi Cenderawasih, Freeport tidak hanya fokus pada eksplorasi sumber daya alam, tetapi juga berperan aktif dalam menggerakkan ekonomi lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai anak usaha gabungan antara Freeport-McMoRan Inc. dan Mining Industry Indonesia (MIND ID), PTFI telah menerapkan berbagai program tanggung jawab sosial yang menjangkau berbagai sektor, mulai dari ketenagakerjaan, infrastruktur, pendidikan, hingga pelatihan kewirausahaan.
“Selama lebih dari 50 tahun kami hadir di Papua, Freeport tidak hanya menambang, tetapi juga membangun. Fokus kami adalah pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi masyarakat setempat,” ujar perwakilan manajemen PTFI dalam keterangan resminya.
Berikut lima kontribusi utama PT Freeport Indonesia dalam pembangunan ekonomi masyarakat Papua:
1. Menyerap Ribuan Tenaga Kerja Lokal
PT Freeport Indonesia tercatat mempekerjakan total 7.096 karyawan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.890 merupakan putra asli Papua. Ini menunjukkan bahwa Freeport menjadi salah satu penyumbang terbesar dalam penciptaan lapangan kerja di wilayah tersebut.
“Dengan banyaknya tenaga kerja lokal yang terserap, kami berharap dapat membantu menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Papua,” kata pihak perusahaan.
Peningkatan kapasitas tenaga kerja lokal juga terus dilakukan melalui berbagai pelatihan teknis dan manajerial, sehingga pekerja asal Papua bisa mengisi posisi strategis di perusahaan.
2. Bangun Infrastruktur Penting di Daerah Terpencil
PTFI juga aktif berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur dasar yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi. Beberapa proyek penting yang telah dibangun antara lain dua jembatan di Kawasan Hoeya, Kabupaten Mimika, serta dua bandara perintis di Tsinga dan Aroanop, wilayah pegunungan Papua yang sebelumnya sulit dijangkau.
Akses yang lebih mudah ke wilayah terpencil ini memungkinkan masyarakat setempat untuk menjalankan aktivitas ekonomi dan sosial dengan lebih efektif. “Infrastruktur adalah fondasi utama dalam membangun Papua yang maju,” ujar perwakilan perusahaan.
3. Dukung Prinsip Pembangunan Berkelanjutan
Sebagai perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah sensitif, Freeport Indonesia menyatakan bahwa prinsip Sustainable Development Goals (SDGs) menjadi bagian tak terpisahkan dari operasionalnya. Sejumlah program sosial seperti pembangunan klinik kesehatan, lebih dari 3.200 unit rumah layak huni, sekolah, dan asrama untuk anak-anak Papua telah direalisasikan.
“Pendekatan kami holistik. Tidak hanya mengejar produksi, tetapi juga membangun kualitas hidup masyarakat di sekitar tambang,” jelas perwakilan manajemen PTFI.
Langkah ini merupakan bukti bahwa Freeport tidak hanya menjalankan bisnis, tapi juga peduli terhadap aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.
4. Pelatihan Kerja dan Kewirausahaan untuk Kemandirian Ekonomi
Guna meningkatkan kemandirian masyarakat Papua, PTFI rutin mengadakan pelatihan kerja dan kewirausahaan secara gratis. Program ini ditujukan untuk memberdayakan masyarakat agar tidak selalu bergantung pada sektor tambang.
Melalui pelatihan tersebut, masyarakat lokal didorong untuk mengembangkan usaha mandiri berbasis potensi lokal. Perusahaan juga melakukan monitoring pasca-pelatihan untuk memastikan keberlanjutan usaha yang dijalankan oleh peserta.
“Kami ingin masyarakat Papua punya keterampilan dan bisa berdiri di atas kaki sendiri secara ekonomi,” tegas perwakilan Freeport.
5. Salurkan Dana Bergulir untuk UMKM Lokal
Salah satu program unggulan lainnya adalah Dana Bergulir, yang menyasar pengusaha lokal Papua yang kesulitan mengakses permodalan dari perbankan. Program ini tidak hanya memberikan dana, tapi juga edukasi finansial dan pelatihan manajemen usaha.
Dengan adanya program ini, pelaku usaha kecil di Papua dapat mengembangkan bisnis mereka tanpa terbebani persyaratan rumit seperti di lembaga keuangan formal. Selain itu, Dana Bergulir juga mendorong inklusi keuangan dan mempercepat pertumbuhan UMKM.
“Modal usaha sering menjadi kendala utama. Melalui Dana Bergulir, kami ingin membuka akses dan kesempatan bagi pelaku usaha lokal,” kata pihak perusahaan.
Komitmen Jangka Panjang untuk Papua
Peran strategis Freeport Indonesia dalam ekonomi Papua mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, karena turut memperkuat struktur ekonomi lokal dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan terus melanjutkan program-program sosial dan ekonomi tersebut, PTFI berkomitmen untuk menjadi mitra pembangunan yang berkelanjutan di Papua.
“Perusahaan ini tidak hanya fokus pada operasional tambang, tetapi juga memajukan masyarakat di sekitarnya. Ini adalah model pembangunan yang kami ingin teruskan ke depan,” ujar perwakilan Freeport.