MIND ID

MIND ID Dukung Petani Ikan dengan Pendampingan Budidaya

MIND ID Dukung Petani Ikan dengan Pendampingan Budidaya
MIND ID Dukung Petani Ikan dengan Pendampingan Budidaya

JAKARTA - Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) kini menguatkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat pesisir melalui pengembangan budidaya ikan. Corporate Secretary MIND ID, Pria Utama, menyatakan bahwa program ini menjadi solusi strategis untuk membantu nelayan menghadapi ketidakpastian hasil tangkapan dan tantangan cuaca ekstrem yang kerap menghambat aktivitas melaut. Program pendampingan dan pelatihan intensif yang diberikan bertujuan mengubah paradigma masyarakat pesisir dari bergantung pada penangkapan ikan menjadi pelaku budidaya ikan profesional.

“Program pengembangan kegiatan budidaya ikan ini terus dijalankan secara konsisten dan kami harap dampaknya semakin signifikan dan bisa menjadi salah satu sumber kekuatan ekonomi bagi masyarakat daerah,” ujarnya.

Salah satu contoh keberhasilan program ini adalah POS PELAUT (Polikultur Silvofishery sebagai Pemberdayaan Nelayan Sawang Laut) yang dijalankan oleh PT Timah Tbk. Program tersebut telah memberdayakan puluhan nelayan di Pulau Kundur untuk membudidayakan ikan kakap putih sebagai alternatif penghasilan, khususnya saat kondisi cuaca buruk membatasi penangkapan ikan konvensional. Hingga 2024, lebih dari 100 nelayan tergabung dalam 11 kelompok pembudidaya yang aktif di wilayah tersebut.

Dampak Positif di Berbagai Wilayah Operasi MIND ID

Di Sumatera Utara, Grup MIND ID melalui anak perusahaannya INALUM turut memberikan bantuan dan pendampingan budidaya udang vaname di Kabupaten Batu Bara. Mulanya, masyarakat mengelola kolam dengan kapasitas 50.000 ekor benur udang dan mampu panen maksimal 700 kilogram. Kini, dengan pengembangan yang didampingi, kolam budidaya sudah diperluas dan mampu menampung hingga 150 ribu ekor benur dengan hasil panen mencapai 2 ton setiap empat bulan sekali. Peningkatan produksi ini membawa perbaikan ekonomi signifikan bagi masyarakat yang sebelumnya hanya mengandalkan ikan tangkap.

Pria Utama menegaskan bahwa program pendampingan ini akan terus diperkuat agar semakin banyak masyarakat yang tertarik beralih ke budidaya. “Kami percaya program ini akan semakin menarik minat masyarakat di sekitar daerah operasional laut. Komitmen kami adalah terus mendampingi dan mengembangkan potensi masyarakat agar dampak sosial dan ekonomi yang dihasilkan semakin besar di masa mendatang,” ujarnya.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengapresiasi langkah MIND ID dalam mengoptimalkan pemanfaatan ruang laut untuk kegiatan budidaya yang produktif dan ramah lingkungan. Pemerintah saat ini memfokuskan transformasi ekonomi masyarakat pesisir dari penangkapan ikan konvensional menuju budidaya yang lebih terencana dan menguntungkan, sekaligus menjaga keanekaragaman hayati laut dan kualitas nutrisi dari konsumsi ikan.

“Kegiatan budidaya memang masih kecil, yakni sekitar 5 juta ton produksi per tahun. Namun, kami terus mendorong marine culture di setiap ruang laut agar terus dikembangkan. Awalnya berburu dan menangkap, kini kami arahkan masyarakat untuk beralih ke budidaya,” jelas Trenggono.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index