Petani

Petani Bawang Merah Senang, Stok Naik Harga Tetap Bagus

Petani Bawang Merah Senang, Stok Naik Harga Tetap Bagus
Petani Bawang Merah Senang, Stok Naik Harga Tetap Bagus

JAKARTA - Memasuki musim kemarau, geliat pertanian bawang merah di Kabupaten Probolinggo mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan. Tidak hanya dari sisi kuantitas panen, kondisi harga pun masih berada pada level yang menguntungkan bagi petani. Seiring berkurangnya curah hujan, kualitas panen mengalami perbaikan, berdampak langsung pada meningkatnya pasokan di pasar lokal.

Di Pasar Bawang Dringu, salah satu pusat distribusi bawang merah di wilayah tersebut, tercatat lonjakan signifikan dalam volume pasokan. Jika pada bulan sebelumnya stok harian hanya sekitar 20 ton, maka per tanggal 22 Juli, ketersediaan sudah menembus 90 ton. Peningkatan ini menjadi kabar baik bagi para petani, yang sebelumnya sempat khawatir hasil panen bakal terganggu cuaca.

Sholihin, petani asal Desa Sekarkare, Kecamatan Dringu, mengungkapkan bahwa musim kemarau membawa berkah tersendiri bagi pertumbuhan tanaman bawang merahnya.

“Alhamdulillah panennya cukup bagus. Bawang dengan kualitas jeleknya berkurang, sehingga hasil panen lebih banyak,” ujar Sholihin.

Ia juga menyebutkan bahwa meskipun ada penyesuaian harga pada beberapa jenis bawang, khususnya yang berukuran besar dan super, namun harga bawang kecil justru mengalami kenaikan dibandingkan bulan lalu. Keseimbangan antara hasil panen yang melimpah dan harga jual yang masih bersahabat membuat petani merasa lebih optimistis.

“Harganya untuk saat ini masih baik, di angka Rp 40 ribuan per kilogram,” imbuhnya.

Harga Variatif, Pasar Tetap Bergairah

Di sisi lain, Koordinator Pasar Bawang Dringu, Sugiyono, menyampaikan bahwa meski terjadi fluktuasi harga, tren pasar masih cukup stabil. Harga bawang merah ditentukan berdasarkan ukuran dan jenisnya, dengan variasi harga yang tidak terlalu jauh antar kelompok produk.

Per tanggal 22 Juli, harga bawang kecil berada pada kisaran Rp 22.000 hingga Rp 24.000 per kilogram. Sementara bawang tanggung kecil dijual antara Rp 31.000 hingga Rp 33.000 per kilogram. Untuk kategori bawang tanggung, harga yang berlaku berkisar Rp 35.000 hingga Rp 37.000 per kilogram. Bawang tanggung besar dibanderol Rp 38.000 sampai Rp 39.000, sedangkan bawang besar berada pada kisaran Rp 40.000 sampai Rp 41.000. Bawang merah super masih menjadi yang termahal, dengan harga Rp 43.000 hingga Rp 45.000 per kilogram.

Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, rata-rata harga mengalami koreksi turun sekitar Rp 2.000 per kilogram. Namun, kondisi ini dianggap wajar mengingat meningkatnya pasokan dari petani ke pasar.

“Stoknya naik banyak. Ada yang harganya memang lebih turun, tapi ada juga yang naik,” kata Sugiyono menjelaskan.

Hal senada juga disampaikan oleh Ridwan Hidayat, Fungsional Penjamin Mutu Produk dari DKUPP Kabupaten Probolinggo. Menurutnya, peningkatan pasokan memang cukup terasa di lapangan, namun secara umum harga masih berada dalam kondisi yang stabil.

“Stoknya meningkat, tapi saat ini harganya masih lumayan bagus,” ujar Ridwan.

Keseimbangan antara ketersediaan barang dan harga yang tidak jatuh terlalu dalam membuat roda ekonomi di sektor ini tetap berputar dengan baik. Petani tetap memperoleh hasil yang layak, sementara pasar tetap mendapatkan pasokan yang cukup.

Kondisi ini menunjukkan bagaimana faktor cuaca dan manajemen tanam yang tepat bisa memberikan dampak signifikan terhadap ketersediaan komoditas penting seperti bawang merah. Dukungan dari pihak pasar dan pengawasan mutu dari instansi terkait juga turut menjaga agar dinamika harga tetap terkendali dan menguntungkan semua pihak yang terlibat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index