JAKARTA - Pertanian vanili organik di Lombok kini mendapat angin segar dengan hadirnya wadah resmi bagi para petani. Melalui pengukuhan Asosiasi Petani Vanili Organik Lombok, para pelaku usaha tani diharapkan bisa semakin terorganisir dan mampu bersaing di pasar global.
Acara pengukuhan berlangsung di Desa Sajang, Lombok Timur, dan dihadiri oleh perwakilan Bank Indonesia (BI), Balai Karantina, Dinas Pertanian, perangkat desa, serta para petani vanili organik. Momentum ini sekaligus menjadi sarana silaturahmi antara petani dan mitra usaha yang mendukung pengembangan komoditas unggulan ini.
Dorong Sinergi dan Ekspor Vanili Lombok
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri (PPLN) Dinas Perdagangan NTB, Baiq Denny Evita Darmiyana, menjelaskan bahwa pengukuhan ini memiliki peran strategis dalam memperkuat jaringan petani vanili.
“Pengukuhan tersebut sekaligus bersamaan dengan silaturahmi mitra petani vanili,” ujarnya, Senin (28/7).
Ia menekankan bahwa asosiasi akan menjadi motor penggerak kemajuan vanili lokal, termasuk mendorong potensi ekspor yang sudah ada selama ini. Vanili Lombok dikenal memiliki kualitas unggul dan telah menembus pasar internasional, salah satunya Amerika Serikat.
“Vanili organik Lombok memiliki potensi ekspor yang luar biasa. Dengan adanya asosiasi ini, kami berharap petani dapat lebih mandiri dan profesional dalam mengelola usaha taninya, serta nantinya dapat dijadikan desa ekspor vanili,” terang Baiq Denny.
Melalui asosiasi ini, pemerintah berharap muncul sinergi kuat antara petani dan mitra usaha dalam membangun budi daya vanili organik yang berkelanjutan. Dukungan lembaga seperti pemerintah daerah, bank, hingga lembaga karantina diharapkan memperkuat ekosistem ekspor vanili Lombok.
Wadah Bersama untuk Perkuat Posisi Petani
Asosiasi Petani Vanili Organik Lombok diharapkan berperan sebagai wadah strategis bagi petani untuk memperkuat posisi tawar mereka di pasar, sekaligus membuka peluang lebih luas dalam memperluas jaringan usaha.
Rangkaian kegiatan pengukuhan juga diisi dengan diskusi kelompok, pelatihan, dan sosialisasi terkait strategi ekspor vanili organik. Hal ini menjadi langkah awal agar petani memahami cara meningkatkan kualitas produksi sekaligus memenuhi standar pasar internasional.
Ketua Asosiasi Petani Vanili Organik Lombok, Ruslan, menyampaikan rasa syukur atas terbentuknya asosiasi ini.
“Kami ingin memastikan bahwa petani mendapatkan manfaat maksimal dari pertanian vanili organik, baik secara ekonomi maupun keberlanjutan lingkungan,” kata Ruslan.
Asosiasi ini akan berfungsi sebagai platform untuk berbagi pengetahuan antarpetani, memperjuangkan akses pasar, serta menjalin kemitraan strategis baik di dalam negeri maupun luar negeri. Dengan cara ini, petani vanili Lombok bisa mengembangkan usaha mereka dengan lebih terstruktur dan profesional.
Pengukuhan asosiasi ini diharapkan menjadi titik tolak penguatan pertanian vanili organik di Lombok. Dengan sistem yang lebih rapi, dukungan pemerintah, dan potensi pasar internasional yang besar, vanili Lombok diyakini mampu bersaing di kancah global.