Panas Bumi

Saham Panas Bumi Tekan Kinerja Energi Terbarukan di BEI

Saham Panas Bumi Tekan Kinerja Energi Terbarukan di BEI
Saham Panas Bumi Tekan Kinerja Energi Terbarukan di BEI

JAKARTA - Pasar saham energi terbarukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak negatif pada Rabu, 30 Juli 2025. Mayoritas saham sektor ini terkoreksi setelah reli pada perdagangan sebelumnya, dengan aksi ambil untung menekan saham-saham panas bumi dan energi terbarukan.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,99% ke level 7.542,59. Dari delapan saham energi terbarukan yang diperdagangkan, tiga saham melemah, dua saham menguat tipis, dan tiga saham lainnya stagnan.

PGEO Jadi Penekan Terbesar

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mencatatkan penurunan terdalam, turun 6,83% ke level 1.705 per saham. Meski terkoreksi tajam, PGEO menjadi saham dengan nilai transaksi tertinggi di sektor ini, mencapai lebih dari Rp439 miliar. Volume perdagangan saham PGEO mencapai 250 juta lembar dalam 39.181 kali transaksi.

Saham energi terbarukan lainnya juga turut melemah, di antaranya PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang turun 1,26% menjadi 7.825 dan PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) yang terkoreksi 0,63% ke level 790.

Di sisi lain, PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) mencatat kenaikan tipis 0,54% menjadi 925, sedangkan PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) stagnan di level 200. Meski datar, OASA tetap menarik perhatian investor dengan 110 juta lembar saham berpindah tangan senilai Rp22 miliar.

Perdagangan Stagnan di Beberapa Emiten

Beberapa saham energi terbarukan lainnya ditutup tanpa perubahan harga, di antaranya PT Semacom Integrated Tbk (SEMA) di level 87 dan PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) di 27, dengan TGRA tercatat tanpa aktivitas perdagangan. Sementara itu, PT Hero Global Investment Tbk (HGII) turun tipis 1,27% menjadi 155.

Sentimen pasar pada perdagangan kali ini dipengaruhi aksi ambil untung setelah reli yang terjadi sehari sebelumnya. Tekanan jual terutama terasa di saham-saham panas bumi yang sebelumnya mencatat penguatan signifikan.

Dengan kondisi ini, investor masih bersikap hati-hati dalam merespons tren pasar energi terbarukan di tengah fluktuasi harga saham yang cukup tajam.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index