JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk membuktikan performa bisnisnya yang solid dengan membagikan dividen tunai senilai Rp 1,1 triliun kepada para pemegang saham. Jumlah dividen ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan di tengah dinamika industri infrastruktur yang penuh tantangan.
Direktur Utama Jasa Marga, Rivan Achmad Purwantono, menyampaikan bahwa distribusi dividen sebesar 25 persen dari laba bersih tersebut sekaligus menandai peningkatan signifikan dividen per saham (DPS) hingga Rp 156,23, naik 312,6 persen dibandingkan periode sebelumnya. "Ini menunjukkan kekuatan fundamental perusahaan serta konsistensi pengelolaan kinerja keuangan yang baik," ujarnya.
Selama tahun buku 2024, pendapatan usaha Jasa Marga berhasil tumbuh 20,3 persen menjadi Rp 18,7 triliun. Laba inti naik 35,9 persen menjadi Rp 3,70 triliun, sementara EBITDA juga meningkat 27,3 persen mencapai Rp 12,6 triliun. Peningkatan ini sekaligus menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam mengoptimalkan pendapatan dan efisiensi operasional.
Strategi Keuangan dan Pertumbuhan Berkelanjutan di 2025
Memasuki tahun 2025, Jasa Marga terus mempertahankan tren positif. Hingga semester pertama tahun ini, laba inti mencapai Rp 1,9 triliun atau naik 7,1 persen dari periode sama tahun lalu. Pertumbuhan ini didorong oleh pendapatan usaha yang meningkat serta efisiensi biaya keuangan yang berhasil ditekan sebesar 20,4 persen.
Rivan menambahkan, penurunan beban keuangan ini merupakan dampak dari strategi equity financing yang diterapkan pada anak usaha PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) pada kuartal IV 2024. Langkah ini berhasil memperbaiki struktur modal sekaligus menurunkan rasio utang terhadap EBITDA dari 6,9 kali menjadi 4,7 kali, sebuah indikator kesehatan keuangan perusahaan yang lebih baik.
Dari sisi operasional, total volume kendaraan yang melintasi jalan tol Jasa Marga Group pada paruh pertama 2025 tercatat mencapai 637,3 juta kendaraan, naik tipis 0,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Rata-rata lalu lintas harian mencapai 3,5 juta kendaraan, yang menjadi kontributor utama terhadap peningkatan pendapatan tol sebesar Rp 8,8 triliun dari total pendapatan usaha Rp 9,5 triliun.
Dengan pencapaian ini, Jasa Marga tidak hanya memperlihatkan stabilitas kinerja keuangan yang kuat, tetapi juga memberikan sinyal positif kepada pemegang saham melalui pembagian dividen yang meningkat pesat. Hal ini mempertegas posisi perusahaan sebagai pengelola jalan tol utama yang terus berinovasi dan menjaga keberlanjutan bisnis di tengah persaingan industri infrastruktur.