JAKARTA - Pada Selasa, 12 Agustus 2025, harga kebutuhan pokok di Kabupaten Mojokerto menunjukkan dinamika yang beragam. Beberapa komoditas mengalami kenaikan signifikan, sementara yang lain mencatat penurunan atau tetap stabil. Data hasil pantauan pasar tradisional setempat merefleksikan pergerakan harga harian yang bervariasi, sehingga masyarakat dapat lebih cermat dalam mengatur pengeluaran sehari-hari.
Salah satu kenaikan harga yang paling mencolok adalah pada susu bubuk Indomilk kemasan 400 gram yang melonjak hingga Rp2.000 atau sekitar 6,76% dibandingkan dengan harga sehari sebelumnya. Kenaikan ini menjadi perhatian karena susu bubuk merupakan kebutuhan penting bagi keluarga dengan anak-anak.
Di sisi lain, cabai rawit merah mencatat penurunan harga paling besar yakni Rp358 per kilogram atau 1,05%. Penurunan harga juga terjadi pada beberapa sayuran seperti tomat dan wortel, walaupun dengan persentase yang lebih kecil.
Kelompok Beras dan Minyak Goreng Tetap Stabil
Harga beras di pasar tradisional Kabupaten Mojokerto relatif stabil pada hari ini. Beras Bramu Super dan IR.64 Medium tidak mengalami perubahan harga, masing-masing bertahan di angka Rp15.616/kg dan Rp13.124/kg. Beras IR.64 Premium juga tetap stabil di Rp14.308/kg. Stabilitas harga beras ini penting untuk menjaga kestabilan kebutuhan pokok pokok utama masyarakat.
Komoditas minyak goreng juga tidak menunjukkan perubahan signifikan. Harga minyak goreng kemasan botol Bimoli ukuran 1 liter dan 2 liter tetap pada posisi Rp20.419 dan Rp39.427. Sementara minyak goreng curah bertahan di Rp18.334 per kilogram. Kondisi ini memberikan ruang bagi konsumen untuk membeli minyak goreng tanpa kekhawatiran harga melonjak secara tiba-tiba.
Pergerakan Harga Daging dan Telur
Daging sapi murni menunjukkan penurunan harga tipis sebesar Rp169 per kilogram menjadi Rp108.763/kg. Daging ayam broiler juga turun sekitar Rp50 menjadi Rp32.295/kg, sementara harga daging ayam kampung tetap stabil di angka Rp68.018/kg.
Harga telur ayam ras turun sedikit Rp10 menjadi Rp27.180/kg, sedangkan telur ayam kampung mengalami penurunan Rp6 menjadi Rp3.312 per butir. Pergerakan harga ini cenderung memberikan keringanan bagi konsumen yang mengandalkan protein hewani dari daging dan telur dalam menu harian mereka.
Kenaikan Pada Komoditas Tertentu
Selain susu bubuk Indomilk yang naik signifikan, beberapa komoditas lain juga mengalami kenaikan harga meski dengan persentase yang relatif kecil. Wortel naik 1,3%, bawang merah meningkat 1,15%, kentang bertambah 0,89%, dan garam bata naik 1,75%.
Meskipun kenaikan ini tidak terlalu besar, masyarakat diharapkan tetap memperhatikan perkembangan harga agar dapat mengelola kebutuhan belanja dengan lebih bijak.
Penurunan Harga pada Sayuran dan Bumbu
Penurunan harga yang cukup menonjol selain cabai rawit, juga terjadi pada tomat yang turun Rp224/kg atau 1,8%. Bawang putih naik tipis Rp125/kg (0,42%), namun harganya masih di bawah level minggu lalu.
Penurunan harga sayuran ini bisa sedikit meringankan beban pengeluaran bagi masyarakat yang mengonsumsi sayuran segar sebagai sumber nutrisi penting.
Harga Komoditas Laut Cenderung Stabil
Harga ikan laut di pasar Mojokerto cenderung stabil dengan fluktuasi yang minim. Ikan bandeng mengalami penurunan tipis Rp59/kg, sedangkan ikan tuna turun lebih signifikan sebesar Rp450/kg. Komoditas ikan asin seperti teri, tongkol, dan kembung tidak menunjukkan perubahan harga yang berarti.
Harga Sembako Masih Dalam Batas Normal
Secara keseluruhan, fluktuasi harga sembako di Kabupaten Mojokerto masih berada dalam kisaran yang wajar. Beberapa produk mengalami kenaikan, khususnya susu bubuk, namun sebagian besar harga tetap stabil atau justru turun tipis. Kondisi ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk lebih mudah merencanakan kebutuhan harian tanpa harus terlalu khawatir terhadap lonjakan harga yang drastis.
Dengan adanya pantauan harga harian ini, diharapkan masyarakat Mojokerto dapat lebih waspada dan responsif dalam mengatur belanja, serta menjaga kestabilan konsumsi keluarga. Selain itu, data ini juga menjadi bahan evaluasi bagi pelaku usaha dan pemerintah untuk terus mengupayakan stabilitas harga kebutuhan pokok.