JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memastikan pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), anggota Polri, prajurit TNI, serta pensiunan sudah mulai disalurkan sejak Senin, 17 Maret 2025. Hingga sore hari, total alokasi anggaran yang telah dicairkan mencapai Rp20 triliun.
“THR ini kami bayarkan kepada berbagai aparatur negara sesuai dengan hak mereka, dengan harapan dapat menjadi berkah dan manfaat, tidak hanya bagi pegawai yang menerima, tetapi juga dalam mengakselerasi aktivitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Sri Mulyani.
THR untuk 1,5 Juta ASN Pusat Capai Rp9,36 Triliun
Kementerian Keuangan merinci bahwa pencairan THR bagi ASN pemerintah pusat telah diberikan kepada 1.541.373 personel dengan total nilai Rp9,36 triliun. Pembayaran ini mencakup beberapa komponen pegawai pemerintah, antara lain:
1. PNS: Rp5,11 triliun untuk 568.148 pegawai.
2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK): Rp251,48 miliar untuk 65.836 pegawai.
3. Anggota Polri: Rp1,64 triliun untuk 416.039 personel.
4. Prajurit TNI: Rp2,02 triliun untuk 389.805 personel.
5. Pegawai Pemerintah Non-Pegawai Negeri (PPNPN): Rp333,13 miliar untuk 101.545 pegawai.
Secara administratif, sebanyak 7.476 satuan kerja (satker) atau sekitar 84 persen dari total 8.852 satker telah menerima pembayaran THR per Senin, 17 Maret 2025 sore.
THR Pensiunan Mencapai Rp11,5 Triliun
Selain ASN dan personel keamanan, Sri Mulyani juga memastikan pencairan THR bagi pensiunan telah mencapai 97,66 persen dari target, dengan total dana sebesar Rp11,5 triliun. Pembayaran ini dilakukan melalui dua lembaga penyalur, yaitu:
1. PT Taspen: Rp10,16 triliun untuk 3.090.496 pensiunan.
2. PT Asabri: Rp1,33 triliun untuk 468.220 pensiunan.
Dengan pencairan yang hampir mencapai 100 persen, pemerintah menargetkan seluruh dana THR bagi pensiunan dapat tersalurkan secara penuh dalam waktu dekat.
Dampak THR Terhadap Perekonomian Nasional
Menkeu Sri Mulyani menekankan bahwa pencairan THR ini tidak hanya merupakan hak pegawai, tetapi juga berfungsi sebagai stimulus ekonomi. Ia berharap pencairan ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat, terutama menjelang perayaan Idulfitri, sehingga turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Pemerintah terus memastikan kelancaran penyaluran THR agar dapat dimanfaatkan dengan optimal oleh para penerima dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional,” tegas Sri Mulyani.
Dengan pencairan dana yang mencapai Rp20 triliun, diharapkan konsumsi rumah tangga meningkat dan sektor-sektor ekonomi yang terkait dengan kebutuhan Lebaran, seperti ritel dan transportasi, mendapatkan dorongan signifikan. Pemerintah juga akan terus memantau efektivitas distribusi THR serta dampaknya terhadap stabilitas ekonomi nasional.
