Puncak Arus Mudik Nataru

Puncak Arus Mudik Nataru 2025–2026 di Tanjung Priok Diprediksi Padat Penumpang

Puncak Arus Mudik Nataru 2025–2026 di Tanjung Priok Diprediksi Padat Penumpang
Puncak Arus Mudik Nataru 2025–2026 di Tanjung Priok Diprediksi Padat Penumpang

JAKARTA - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, aktivitas pelabuhan mulai menunjukkan peningkatan signifikan. Salah satu titik yang menjadi perhatian adalah Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara.

Pelabuhan ini diperkirakan akan mengalami lonjakan penumpang laut selama periode akhir tahun. PT Pelayaran Nasional Indonesia atau Pelni telah menyusun proyeksi terkait pergerakan penumpang tersebut.

PT Pelni memprediksi puncak arus mudik pada libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Pelabuhan Tanjung Priok. Periode yang diperkirakan paling padat berlangsung pada 18 hingga 25 Desember 2025.

Prediksi ini disampaikan berdasarkan tren perjalanan penumpang laut pada akhir tahun. Lonjakan biasanya terjadi seiring meningkatnya mobilitas masyarakat menuju kampung halaman.

Kepala Cabang PT Pelni Jakarta, Dicky Dermawandi, menyampaikan informasi tersebut di Jakarta. Pernyataan itu disampaikan pada Senin dalam rangka kesiapan menghadapi libur panjang.

“Rata-rata pemberangkatan kapal dari Tanjung Priok di periode tersebut setiap harinya di atas 1.000 hingga 1.500 penumpang,” kata Dicky. Angka ini menunjukkan tingginya minat masyarakat menggunakan transportasi laut.

Lonjakan jumlah penumpang ini diperkirakan terjadi secara konsisten selama periode puncak. Setiap hari, ribuan penumpang akan dilayani dari satu pelabuhan.

Rute Kapal dan Tujuan Favorit Penumpang

Selama periode puncak tersebut, sejumlah kapal Pelni akan bersandar dan berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok. Kapal-kapal ini melayani berbagai rute ke wilayah barat dan timur Indonesia.

Beberapa kapal yang dijadwalkan beroperasi antara lain KM Kelud, KM Tidar, KM Gunung Dempo, KM Ngappulu, hingga KM Dorolonda. Seluruh armada tersebut disiapkan untuk melayani lonjakan penumpang.

KM Kelud melayani rute menuju wilayah barat Indonesia. Tujuan utamanya meliputi Batam dan Belawan.

Sementara itu, kapal lainnya melayani rute ke wilayah timur Indonesia. Destinasi yang dilayani antara lain Ambon, Fakfak, hingga Jayapura.

Perbedaan rute ini menunjukkan sebaran penumpang yang cukup luas. Masyarakat dari berbagai daerah memanfaatkan kapal laut sebagai moda transportasi utama.

Menurut Dicky, ada trayek tertentu yang menjadi favorit penumpang. Permintaan tertinggi tercatat untuk wilayah tertentu di Indonesia.

“Trayek yang paling banyak menjadi tujuan adalah Sulawesi dan Papua,” ujar Dicky. Pernyataan ini menggambarkan tingginya mobilitas ke kawasan timur Indonesia.

Sulawesi dan Papua menjadi tujuan utama karena faktor keluarga dan pekerjaan. Selain itu, transportasi laut masih menjadi pilihan strategis untuk wilayah tersebut.

Lonjakan penumpang ke wilayah timur juga dipengaruhi keterbatasan moda transportasi alternatif. Kapal laut menjadi solusi utama yang terjangkau.

Persiapan dan Koordinasi di Pelabuhan Tanjung Priok

Untuk menyambut lonjakan penumpang, PT Pelni melakukan berbagai persiapan. Langkah ini dilakukan jauh hari sebelum masa libur Natal dan Tahun Baru.

Pihak Pelni telah menggelar rapat koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Tujuannya untuk memastikan kelancaran pelayanan selama periode padat penumpang.

Rapat tersebut melibatkan PT Pelindo sebagai pengelola pelabuhan. Selain itu, KSOP juga turut ambil bagian dalam koordinasi.

Polres Pelabuhan Tanjung Priok ikut dilibatkan dalam pengamanan. Kehadiran aparat keamanan dinilai penting untuk menjaga ketertiban.

Selain kepolisian, instansi lain juga turut berperan. Karantina dan TNI Angkatan Laut ikut mendukung pengamanan dan pengawasan.

Koordinasi lintas instansi ini bertujuan menciptakan pelayanan yang optimal. Setiap pihak memiliki peran sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dicky menyebut koordinasi ini menjadi kunci sukses pelayanan. Semua pihak diharapkan bekerja sama selama masa libur panjang.

Selain aspek keamanan, kenyamanan penumpang juga menjadi perhatian utama. Oleh karena itu, sejumlah fasilitas terminal penumpang tengah diperbaiki.

Perbaikan fasilitas dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan. Langkah ini diharapkan memberi pengalaman lebih baik bagi penumpang.

Area tunggu penumpang menjadi salah satu fokus pembenahan. Fasilitas pendukung lainnya juga disesuaikan dengan kebutuhan.

PT Pelni menegaskan kesiapan penuh dalam menghadapi lonjakan penumpang. Komitmen ini menjadi bagian dari pelayanan publik.

Penambahan Petugas dan Proyeksi Kenaikan Penumpang

Selain perbaikan fasilitas, PT Pelni juga menambah jumlah petugas. Penambahan ini dilakukan untuk mendukung kelancaran operasional.

“Kami juga menambah petugas keamanan dan petugas yang melayani keberangkatan maupun penumpang yang turun,” tutur Dicky. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi kepadatan.

Petugas tambahan ditempatkan di berbagai titik strategis. Mereka bertugas membantu penumpang dan menjaga ketertiban.

Pelayanan keberangkatan menjadi fokus utama saat arus mudik. Penumpang diharapkan dapat terlayani dengan cepat dan tertib.

Selain arus mudik, arus balik juga menjadi perhatian. Petugas disiagakan untuk menghadapi dua fase tersebut.

Tidak hanya kesiapan operasional, PT Pelni juga melakukan proyeksi jumlah penumpang. Proyeksi ini digunakan sebagai dasar perencanaan.

PT Pelni Cabang Jakarta memproyeksikan kenaikan penumpang selama libur Natal dan Tahun Baru. Kenaikan tersebut diperkirakan mencapai 5 persen.

“Kami proyeksikan terjadi kenaikan jumlah penumpang sekitar 5 persen dibanding periode yang sama dengan tahun lalu,” ungkap Dicky. Pernyataan ini menunjukkan adanya tren peningkatan.

Data historis menjadi acuan utama proyeksi tersebut. Tahun sebelumnya mencatat jumlah penumpang yang cukup tinggi.

Pada libur Natal dan Tahun Baru 2024, jumlah penumpang tercatat sebanyak 10.296 jiwa. Angka ini mencerminkan tingginya minat masyarakat.

Sementara itu, pada periode libur Natal dan Tahun Baru 2025, jumlah penumpang diproyeksikan meningkat. Angkanya diperkirakan mencapai 11.489 jiwa.

Proyeksi ini mencakup seluruh rute keberangkatan dari Tanjung Priok. Semua trayek diperkirakan mengalami peningkatan.

Kenaikan jumlah penumpang ini menjadi tantangan tersendiri. Namun, PT Pelni optimistis dapat mengelolanya dengan baik.

Persiapan yang matang diharapkan mampu mengurangi potensi kendala. Pelayanan yang tertib dan aman menjadi target utama.

Dengan berbagai langkah tersebut, PT Pelni berupaya menyukseskan libur Natal dan Tahun Baru. Fokus utama tetap pada keselamatan dan kenyamanan penumpang.

Pelabuhan Tanjung Priok diproyeksikan menjadi salah satu titik tersibuk selama periode Nataru. Lonjakan penumpang menjadi indikator tingginya mobilitas masyarakat.

Transportasi laut tetap menjadi pilihan penting bagi banyak orang. Terutama bagi mereka yang menuju wilayah kepulauan dan timur Indonesia.

PT Pelni berharap seluruh proses dapat berjalan lancar. Sinergi antarinstansi menjadi faktor penentu keberhasilan.

Dengan komitmen pelayanan yang terus ditingkatkan, Pelni optimistis mampu melayani kebutuhan masyarakat. Libur akhir tahun diharapkan berjalan aman dan tertib bagi seluruh penumpang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index