JAKARTA - Minuman dingin sering menjadi pilihan favorit banyak orang karena mampu memberikan sensasi segar dalam berbagai situasi. Tambahan es batu bahkan dianggap mampu meningkatkan kenikmatan, terutama saat cuaca panas atau setelah beraktivitas.
Tidak sedikit orang yang tidak hanya meminum minuman dingin, tetapi juga mengunyah es batu yang ada di dalamnya. Kebiasaan ini sering dilakukan tanpa disadari dan dianggap sebagai hal sepele.
Mengunyah es batu kerap dianggap aman karena berasal dari air yang membeku. Padahal, kebiasaan ini justru tidak dianjurkan oleh dokter gigi.
Dalam dunia kesehatan gigi, es batu termasuk benda keras yang berisiko merusak struktur gigi. Dampaknya bisa muncul secara perlahan dan sering kali tidak langsung disadari.
Banyak orang baru menyadari masalah setelah gigi mulai terasa nyeri atau sensitif. Pada tahap ini, kerusakan biasanya sudah mulai terjadi.
Kebiasaan kecil seperti mengunyah es batu ternyata dapat menimbulkan efek jangka panjang. Oleh karena itu, penting untuk memahami risiko yang tersembunyi di balik kebiasaan tersebut.
Dampak Mengunyah Es Batu terhadap Struktur Gigi
Dokter gigi menegaskan bahwa mengunyah es batu bukanlah kebiasaan yang aman. Hal ini disebabkan oleh sifat es yang keras dan tidak ramah terhadap gigi.
“Banyak orang yang tidak memikirkannya, tetapi mereka mengunyah es dalam minuman mereka dan mereka tidak memikirkan kerusakan yang dapat ditimbulkannya,” kata profesor klinis kedokteran gigi, Dr. Natalie Peterson, dikutip dari Huffpost, pada Senin, 15 Desember 2025.
Salah satu dampak utama dari mengunyah es batu adalah kerusakan enamel atau email gigi. Enamel merupakan lapisan terluar gigi yang berfungsi sebagai pelindung utama.
Ketika es batu dikunyah, tekanan keras secara berulang dapat mengikis enamel. Proses ini terjadi perlahan sehingga sering kali tidak disadari.
Jika enamel terus menipis, gigi menjadi lebih rentan terhadap lubang. Selain itu, risiko gigi sensitif juga meningkat secara signifikan.
Kerusakan enamel bersifat permanen dan tidak dapat tumbuh kembali. Oleh karena itu, menjaga lapisan ini sangat penting bagi kesehatan gigi jangka panjang.
Mengunyah es batu juga meningkatkan risiko gigi retak. Tekanan yang dihasilkan saat menggigit es bisa menimbulkan micro-cracks atau retakan mikroskopis.
Retakan kecil ini sering tidak terlihat secara kasat mata. Namun, seiring waktu, retakan bisa membesar dan menyebabkan patah gigi.
Risiko patah gigi semakin besar jika seseorang memiliki tambalan gigi atau kawat gigi. Struktur gigi yang sudah dimodifikasi cenderung lebih rentan terhadap tekanan ekstrem.
Gigi yang retak atau patah dapat menimbulkan rasa nyeri yang hebat. Kondisi ini juga sering memerlukan perawatan gigi yang lebih kompleks.
Gigi Sensitif dan Risiko Kesehatan Lainnya
Mengunyah es batu juga dapat memicu gigi menjadi sensitif. Hal ini terjadi ketika kerusakan enamel mencapai lapisan dentin.
Dentin merupakan lapisan gigi yang lebih lunak dan memiliki banyak saraf. Ketika lapisan ini terpapar, gigi menjadi mudah ngilu.
Gigi sensitif biasanya terasa nyeri saat terkena suhu panas atau dingin. Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas makan dan minum sehari-hari.
Selain rasa ngilu, sensitivitas gigi juga menurunkan kualitas hidup. Banyak orang menjadi tidak nyaman saat mengonsumsi makanan tertentu.
Tidak hanya berdampak pada gigi, kebiasaan mengunyah es batu juga dapat menimbulkan risiko kesehatan lain. Salah satunya berkaitan dengan kebersihan es yang dikonsumsi.
Es batu yang dikunyah belum tentu selalu higienis. Proses pembuatan dan penyimpanan es dapat menjadi sumber kontaminasi bakteri.
Jika es batu terkontaminasi, bakteri dapat masuk ke dalam tubuh. Hal ini berpotensi menyebabkan penyakit seperti diare, tifus, hingga hepatitis.
Risiko ini semakin besar jika es berasal dari sumber air yang tidak bersih. Konsumsi es yang tidak higienis dapat berdampak serius pada kesehatan pencernaan.
Selain itu, kesehatan gusi juga bisa terancam akibat kebiasaan ini. Saat dikunyah, es batu dapat melukai jaringan gusi.
Luka kecil pada gusi sering kali tidak langsung terasa. Namun, jika dibiarkan, iritasi bisa berkembang menjadi infeksi.
Gusi yang terluka juga lebih mudah dimasuki bakteri. Kondisi ini dapat memperparah masalah kesehatan mulut secara keseluruhan.
Menghentikan Kebiasaan Mengunyah Es Batu
Mengingat berbagai risiko yang dapat ditimbulkan, mengunyah es batu sebaiknya dihindari. Kebiasaan ini perlu dihentikan demi menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Bagi sebagian orang, menghentikan kebiasaan ini tidaklah mudah. Mengunyah es sering kali dilakukan secara refleks tanpa disadari.
Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah meningkatkan kesadaran diri. Menyadari bahwa es batu dapat merusak gigi menjadi kunci utama.
Mengganti kebiasaan mengunyah es dengan alternatif yang lebih sehat dapat membantu. Misalnya, memilih minuman dingin tanpa es batu berlebihan.
Jika ingin sensasi segar, cukup minum air dingin tanpa mengunyah esnya. Cara ini tetap memberikan rasa segar tanpa risiko kerusakan gigi.
Bagi orang yang merasa sulit menghentikan kebiasaan ini, konsultasi dengan dokter gigi sangat dianjurkan. Dokter dapat membantu mencari solusi yang sesuai.
Pemeriksaan gigi secara rutin juga penting dilakukan. Dengan begitu, kerusakan akibat kebiasaan mengunyah es dapat terdeteksi lebih dini.
Dokter gigi juga dapat memberikan saran perawatan tambahan. Langkah ini bertujuan untuk melindungi gigi dari kerusakan lebih lanjut.
Menjaga kesehatan gigi tidak hanya soal menyikat gigi secara rutin. Menghindari kebiasaan buruk juga merupakan bagian penting dari perawatan.
Kebiasaan kecil yang terlihat sepele bisa berdampak besar jika dilakukan terus-menerus. Mengunyah es batu adalah salah satu contohnya.
Dengan menghentikan kebiasaan ini, risiko gigi retak, sensitif, dan infeksi dapat diminimalkan. Kesehatan gigi pun dapat terjaga lebih optimal.
Kesadaran sejak dini akan membantu mencegah masalah di masa depan. Gigi yang sehat akan menunjang kualitas hidup secara keseluruhan.
Oleh karena itu, mulai sekarang, biasakan menikmati minuman dingin tanpa mengunyah es batunya. Langkah sederhana ini dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan gigi dan tubuh.