Harga Batu Bara Awal Agustus Naik, Tiga Jenis Lain Justru Turun

Kamis, 07 Agustus 2025 | 12:49:46 WIB
Harga Batu Bara Awal Agustus Naik, Tiga Jenis Lain Justru Turun

JAKARTA - Harga batu bara acuan (HBA) untuk awal Agustus 2025 mengalami kenaikan setelah sempat melemah di pertengahan Juli. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan nilai HBA pada periode pertama bulan ini di angka US$ 102,22 per ton, naik 4,68 persen dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 97,65 per ton.

Kenaikan ini menjadi sinyal positif setelah harga batu bara sempat anjlok cukup tajam dari level US$ 107,35 per ton pada awal Juli. Namun, di tengah kenaikan harga batu bara utama, tiga kategori HBA lainnya justru mengalami penurunan nilai.

Detail Perubahan Harga HBA Agustus 2025

Penetapan harga ini tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 261.K/MB.01/MEM.B/2025 yang dirilis pada 1 Agustus 2025. Dalam keputusan tersebut, harga batu bara dibedakan berdasarkan tingkat kalori yang dikandungnya. Rincian lengkap untuk HBA periode pertama Agustus adalah sebagai berikut:

HBA (6.322 GAR): US$ 102,22 per ton, naik dari US$ 97,65;

HBA I (5.300 GAR): US$ 67,33 per ton, turun dari US$ 75,94;

HBA II (4.100 GAR): US$ 45,74 per ton, turun dari US$ 48,35;

HBA III (3.400 GAR): US$ 34,86 per ton, turun dari US$ 36,00.

Dengan demikian, meskipun harga batu bara utama menunjukkan tren pemulihan, segmen dengan kalori lebih rendah belum mengalami hal serupa dan justru cenderung melemah.

Harga Mineral Acuan Juga Diperbarui

Selain batu bara, pemerintah juga memperbarui harga mineral acuan (HMA) untuk berbagai komoditas logam. Penetapan harga tersebut merujuk pada Keputusan Menteri ESDM Nomor 80.K/MB.01/MEM.B/2025, yang menyatakan bahwa harga logam diperbarui dua kali dalam sebulan: pada tanggal 1 dan 15.

Berikut adalah rincian HMA untuk periode pertama Agustus 2025:

Nikel: US$ 15.028 per dmt (naik dari US$ 14.926);

Aluminium: US$ 2.604,4 per dmt (naik dari US$ 2.577,4);

Tembaga: US$ 9.725,3 per dmt (turun dari US$ 9.952,5);

Kobalt: US$ 32.894 per dmt (turun tipis dari US$ 32.896).

Perubahan harga tersebut menunjukkan adanya dinamika permintaan dan penawaran global terhadap komoditas tambang, termasuk sentimen pasar dan faktor geopolitik yang memengaruhi rantai pasok.

Terkini