JAKARTA - Memasuki awal Agustus 2025, pergerakan harga batu bara acuan (HBA) menunjukkan tren yang beragam. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga baru untuk periode pertama bulan ini, di mana batu bara berkalori tinggi justru menguat, sedangkan tiga kategori lainnya mengalami penurunan.
Ketetapan harga ini tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 261.K/MB.01/MEM.B/2025 yang mengatur Harga Mineral Logam Acuan (HMA) dan Harga Batu Bara Acuan (HBA) untuk penjualan periode 1–14 Agustus 2025. Penyesuaian ini menjadi tolok ukur bagi perusahaan pertambangan, eksportir, serta industri yang bergantung pada batu bara sebagai bahan bakar utama.
Pergerakan Harga Batu Bara Acuan
HBA untuk kalori 6.322 kcal per kilogram menjadi satu-satunya kategori yang mengalami kenaikan. Harga barunya ditetapkan US$102,22 per ton, naik 4,68% dari periode kedua Juli 2025 yang berada di angka US$97,65 per ton.
Sebaliknya, batu bara dengan nilai kalor 5.300 kcal per kilogram justru mengalami penurunan signifikan. Pada periode awal Agustus, harganya menjadi US$67,33 per ton, melemah 11,34% dari periode sebelumnya yang mencapai US$75,94 per ton.
Kategori selanjutnya, HBA 4.100 kcal per kilogram, turun menjadi US$45,74 per ton atau melemah 5,40% dibandingkan harga acuan akhir Juli 2025 yang berada di level US$48,35 per ton.
Sementara itu, HBA 3.400 kcal per kilogram ikut terkoreksi menjadi US$34,86 per ton, turun 3,17% dari periode kedua Juli 2025 yang tercatat di US$36,00 per ton.
Dasar Perhitungan dan Pengaruh Kualitas Batu Bara
Harga batu bara acuan periode awal Agustus ini ditentukan berdasarkan rata-rata tertimbang volume dan harga jual di titik serah FOB Vessel (free on board di atas kapal pengangkut). Perhitungan dilakukan dalam kesetaraan spesifikasi HBA dengan rentang sampel 6.100–6.500 kcal per kg GAR.
Rentang sampel ini diambil dari transaksi penjualan batu bara yang terdaftar untuk pembayaran royalti di aplikasi e-PNBP Minerba. Data yang digunakan berasal dari tanggal pengapalan minggu kedua dua bulan sebelumnya hingga minggu pertama bulan sebelumnya, sesuai dengan Kepmen ESDM Nomor 72 Tahun 2025 tentang Pedoman Penetapan Harga Patokan untuk Penjualan Komoditas Mineral Logam dan Batubara.
Selain harga acuan (HBA), pemerintah juga menghitung Harga Patokan Batubara (HPB) yang dipengaruhi kualitas batu bara seperti:
Nilai kalor batu bara
Kandungan air
Kandungan sulfur
Kandungan abu
Penurunan kualitas di salah satu aspek tersebut akan memengaruhi nilai jual dan harga patokan yang berlaku di pasar.
Ringkasan Nilai HBA Periode 1–14 Agustus 2025
HBA 6.322 kcal/kg: US$102,22 per ton (naik 4,68% dari periode Juli)
HBA 5.300 kcal/kg: US$67,33 per ton (turun 11,34%)
HBA 4.100 kcal/kg: US$45,74 per ton (turun 5,40%)
HBA 3.400 kcal/kg: US$34,86 per ton (turun 3,17%)
Implikasi bagi Industri
Kenaikan harga batu bara kalori tinggi dapat menjadi kabar positif bagi produsen yang menambang jenis tersebut, sementara pelemahan pada kalori rendah hingga menengah mungkin memberi tantangan tersendiri. Perusahaan tambang perlu menyesuaikan strategi penjualan dan distribusi sesuai tren harga acuan ini.
Di sisi lain, bagi industri yang menggunakan batu bara kalori tinggi, biaya produksi berpotensi naik, sedangkan bagi pengguna batu bara kalori menengah dan rendah, tren penurunan harga dapat menjadi angin segar.
Dengan fluktuasi harga di awal Agustus ini, pelaku industri energi dan tambang diharapkan memantau tren HBA secara berkala agar strategi operasional dan penjualan bisa tetap efisien.