Batu Bara

Harga Batu Bara Berisiko Lanjut Melemah Hari Ini

Harga Batu Bara Berisiko Lanjut Melemah Hari Ini
Harga Batu Bara Berisiko Lanjut Melemah Hari Ini

JAKARTA - Pasar komoditas batu bara kembali menjadi sorotan. Setelah mengalami penurunan pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025, pelaku pasar kini mencermati potensi pelemahan lanjutan pada perdagangan hari ini.

Harga batu bara di ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan depan ditutup di level US$114,8 per ton, turun 0,13% dibandingkan hari sebelumnya. Angka ini sekaligus menjadi level terendah dalam dua pekan terakhir.

Kondisi ini menandai perlambatan setelah periode kenaikan harga yang cukup panjang. Dalam sepekan terakhir, batu bara terkoreksi 0,61% secara point-to-point. Pelemahan ini didorong oleh faktor teknikal sekaligus ekspektasi menurunnya permintaan dari konsumen utama dunia, terutama China.

Permintaan Lesu, China Jadi Faktor Utama

Lesunya aktivitas manufaktur di China memicu kekhawatiran soal permintaan energi. Biro Statistik Nasional China mencatat Purchasing Managers’ Index (PMI) untuk Juli berada di 49,3, turun dari 49,7 pada bulan sebelumnya.

PMI di bawah 50 menandakan kontraksi, bukan ekspansi. Kondisi ini menunjukkan laju ekonomi Negeri Tirai Bambu masih melemah, sehingga konsumsi energi, termasuk batu bara, cenderung menurun.

“Angka PMI Juli menunjukkan laju ekonomi masih lemah. Kami memperkirakan momentumnya akan makin melemah pada paruh kedua tahun ini,” ujar Chang Shu dan Eric Zhu dari Bloomberg Economics.

Jika tren pelemahan ekonomi ini berlanjut, maka dampaknya terhadap pasar batu bara akan semakin terasa. Permintaan energi untuk kebutuhan industri bisa terkoreksi, membuat harga batu bara sulit naik signifikan dalam waktu dekat.

Analisis Teknikal Batu Bara

Secara teknikal, harga batu bara masih berada dalam tren bullish di grafik harian, ditunjukkan oleh nilai Relative Strength Index (RSI) di level 71. Posisi RSI di atas 50 menandakan tren naik masih bertahan, namun level di atas 70 juga menjadi sinyal jenuh beli (overbought).

Sementara itu, indikator Stochastic RSI berada di 76, yang menandakan area beli (long) cukup kuat, tetapi sudah mendekati jenuh.

Berdasarkan analisis teknikal ini, terdapat peluang harga batu bara turun lagi pada perdagangan hari ini. Target support terdekat berada di kisaran US$113–111 per ton. Jika level ini ditembus, penurunan bisa berlanjut ke area US$108–103 per ton.

Di sisi lain, jika terjadi penguatan, target resisten terdekat adalah US$115 per ton. Penembusan di titik ini berpotensi mendorong harga batu bara naik menuju level US$117–120 per ton.

Pergerakan harga batu bara saat ini sepenuhnya bergantung pada dinamika permintaan global, khususnya dari China yang menjadi konsumen utama. Dengan ekonomi yang masih lesu dan sinyal teknikal mendekati jenuh beli, pasar kini harus lebih waspada terhadap kemungkinan koreksi lanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index