Petani

Alokasi Pupuk Bersubsidi Besar untuk Petani Gunungkidul Tahun 2025

Alokasi Pupuk Bersubsidi Besar untuk Petani Gunungkidul Tahun 2025
Alokasi Pupuk Bersubsidi Besar untuk Petani Gunungkidul Tahun 2025

JAKARTA - Tahun 2025 menjadi tahun yang penuh harapan bagi petani di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wilayah yang dikenal sebagai salah satu lumbung pangan utama di DIY ini mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi yang signifikan, mencapai 30.500 ton. Jumlah ini hampir setengah dari total alokasi pupuk bersubsidi di seluruh DIY yang berjumlah 76.000 ton, menunjukkan perhatian besar pemerintah terhadap sektor pertanian di Gunungkidul.

Penyederhanaan Tata Kelola untuk Kemudahan Petani

Jeff Narapati, SM Regional 2B PT Pupuk Indonesia (Persero), menjelaskan bahwa peningkatan jatah pupuk ini merupakan hasil dari upaya bersama antara pemerintah dan Pupuk Indonesia dalam menyederhanakan tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi. Sistem yang baru ini dibuat agar proses penebusan pupuk menjadi lebih mudah dan cepat bagi para petani, sekaligus memastikan pupuk dapat tersedia tepat waktu dan tepat sasaran.

“Kami ingin para petani di Gunungkidul dapat memanfaatkan kemudahan ini dengan optimal. Pupuk bersubsidi disediakan agar petani dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan hasil panen,” ujar Jeff.

Penyederhanaan mekanisme penebusan ini juga diikuti dengan sosialisasi aktif kepada para petani agar mereka memahami prosedur baru yang dapat memangkas birokrasi selama ini. Dengan demikian, pupuk dapat diperoleh dengan lebih efisien, mendukung produktivitas pertanian yang lebih baik.

Ketersediaan Stok dan Dukungan Nasional

Hingga tanggal 7 Agustus 2025, realisasi penebusan pupuk bersubsidi secara nasional telah mencapai 4,4 juta ton atau sekitar 48 persen dari total alokasi nasional sebanyak 9,55 juta ton. Untuk memastikan kelancaran distribusi, Pupuk Indonesia telah menyiapkan stok nasional sebesar 1.369.000 ton yang siap didistribusikan ke seluruh daerah, termasuk Gunungkidul.

Jeff menegaskan, stok pupuk yang tersedia aman untuk memenuhi kebutuhan petani hingga akhir musim tanam. “Stok ini cukup untuk memenuhi kebutuhan pupuk secara nasional, termasuk untuk petani di Gunungkidul. Kami berkomitmen memastikan pasokan aman agar proses produksi pertanian tidak terganggu,” tambahnya.

Dengan alokasi pupuk yang besar dan sistem penyaluran yang lebih mudah, pemerintah daerah Gunungkidul bersama Pupuk Indonesia mengimbau agar para petani segera melakukan penebusan sesuai kebutuhan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian, menjaga stabilitas harga pangan, serta meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah tersebut.

Alokasi pupuk bersubsidi yang signifikan ini menjadi bukti komitmen pemerintah dan Pupuk Indonesia dalam mendukung sektor pertanian, khususnya di daerah yang menjadi tumpuan pangan seperti Gunungkidul. Dengan dukungan pasokan pupuk yang cukup dan mekanisme distribusi yang efisien, diharapkan hasil pertanian dapat meningkat secara optimal pada tahun 2025.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index